Sri Mulyani Buka Suara soal Gaji Guru-Dosen RI Kecil

CNN Indonesia
Kamis, 07 Agu 2025 19:24 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengakui penghargaan secara finansial terhadap profesi tersebut masih tergolong rendah, tercermin dari kecilnya gaji.
Menkeu Sri Mulyani mengakui penghargaan secara finansial terhadap profesi tersebut masih tergolong rendah, tercermin dari kecilnya gaji. (Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal rendahnya gaji guru dan dosen yang kerap menjadi sorotan publik.

Ia mengakui penghargaan secara finansial terhadap profesi tersebut masih tergolong rendah, dan hal ini menjadi salah satu tantangan dalam pengelolaan keuangan negara.

"Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau menjadi guru, tidak dihargai karena gajinya enggak besar, ini salah satu tantangan bagi keuangan negara," ujar Sri Mulyani dalam acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia, Kamis (7/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan kondisi ini memunculkan pertanyaan mendasar mengenai sumber pembiayaan untuk profesi guru dan dosen, apakah sepenuhnya dibebankan kepada negara atau dapat melibatkan kontribusi dari masyarakat.

Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana bentuk partisipasi masyarakat yang dimaksud.

"Apakah semuanya harus keuangan negara atau kah ada partisipasi dari masyarakat," kata dia.

Pada 2025, pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp 724,3 triliun, yang setara dengan 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD 1945.

Dana ini mencakup berbagai program pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk 1,1 juta mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 20,4 juta siswa, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 9,1 juta siswa, serta Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang menjangkau 197 perguruan tinggi negeri.

Anggaran tersebut juga dialokasikan untuk program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), digitalisasi proses pembelajaran, Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS bagi 477,7 ribu guru, sertifikasi bagi 666,9 ribu guru, serta pembangunan dan rehabilitasi terhadap 22 ribu sekolah.

Selain itu, anggaran juga mendanai program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sri Mulyani menjelaskan anggaran pendidikan dibagi ke dalam tiga klaster utama.

"Klaster pertama adalah anggaran yang dialokasikan untuk benefitnya adalah para murid sampai mahasiswa. Klaster kedua untuk guru dan dosen itu belanjanya mulai dari gaji sampai dengan tunjangan kinerja. Klaster ketiga untuk sarana prasarana," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER