TikTok melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 150 karyawannya di Berlin, Jerman.
PHK tersebut menyasar seluruh tim trust and safety (kepercayaan dan keamanan). Tim ini bertanggung jawab untuk memoderasi konten berbahaya yang ditujukan untuk pasar berbahasa Jerman.
Melansir Tech in Asia, Senin (11/8), posisi karyawan yang kena PHK akan digantikan oleh kecerdasan buatan (AI) serta tenaga kerja kontrak.
Perusahaan milik ByteDance ini memiliki sekitar 400 staf di Berlin, sehingga PHK ini mencakup hampir 40 persen dari total tenaga kerja di kota tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TikTok menyatakan bahwa PHK ini bertujuan untuk merampingkan operasional dan meningkatkan efisiensi.
Menanggapi keputusan PHK tersebut, para pekerja TikTok di Jerman melancarkan aksi mogok.
Serikat buruh bernama ver.di menuntut adanya negosiasi mengenai pesangon dan perpanjangan masa pemberitahuan PHK, tetapi TikTok disebut belum menyetujui pembicaraan tersebut.
TikTok sebelumnya telah memangkas 300 karyawan tim moderasi di Belanda dan 500 karyawan di Malaysia dalam setahun terakhir.
Tren ini tidak hanya terjadi di TikTok, tetapi juga merambah ke platform besar lainnya. Meta, misalnya, berencana mengganti sebagian besar karyawan yang menangani peninjauan produk dengan AI.
(sfr/sfr)