Prabowo Patok Penerimaan Negara Rp3.147,7 T, Belanja Rp3.786,5 T
Presiden Prabowo Subianto mematok penerimaan negara senilai Rp3.147,7 triliun pada APBN 2026, sedangkan belanja negara dianggarkan Rp3.786,5 triliun.
"Arsitektur APBN 2026 dirancang sebagai berikut: belanja negara dialokasikan Rp3.786,5 triliun; pendapatan negara ditargetkan mencapai Rp3.147,7 triliun," ucap Prabowo dalam Pidato Presiden Tentang RAPBN 2026 beserta Nota Keuangannya di DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (15/8).
Sementara itu, Prabowo menetapkan defisit APBN 2026 adalah Rp638,8 triliun. Jumlah tersebut setara 2,48 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Ditopang pembiayaan yang prudent, inovatif, dan sustainable," tegasnya.
Jumlah belanja di tahun kedua pemerintahan Prabowo ini naik dibandingkan APBN 2025. Pada tahun ini, sang Kepala Negara menganggarkan belanja negara sebesar Rp3.621,3 triliun.
Begitu pula dengan target pendapatan negara yang lebih besar dibandingkan APBN 2025, yakni senilai Rp3.005,1 triliun.
Defisit APBN 2026 juga melebar. Pada APBN 2025, defisit yang diperbolehkan adalah Rp616,2 triliun alias 2,53 persen terhadap PDB.
(skt/pta)