8 Agenda Prioritas Prabowo di APBN 2026

CNN Indonesia
Jumat, 15 Agu 2025 16:33 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan delapan program prioritas APBN 2026 mulai dari MBG, hilirisasi hingga program tiga juta rumah. (ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan delapan program prioritas APBN 2026 mulai dari makan bergizi gratis (MBG), hilirisasi hingga program tiga juta rumah bagi rakyat berpendapatan rendah.

Hal ini disampaikan Prabowo saat berpidato dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya di Ruang Rapat Paripurna, Jumat (15/8).

"APBN harus digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indonesia. RAPBN 2026, kita utamakan pada 8 agenda prioritas," ujar Prabowo.

Pertama, ketahanan pangan di mana alokasi anggaran ditetapkan sebesar Rp164,4 triliun untuk membangun lumbung dan menyiapkan cadangan pangan.

"Kita harus mencapai swasembada pangan, terutama beras dan jagung. Harga-harga stabil, petani makmur, nelayan sejahtera, dan konsumen aman. Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan," katanya.

Anggaran ketahanan pangan termasuk untuk subsidi pupuk sebesar Rp53,3 triliun serta dukungan kepada Bulog sebesar Rp22,7 triliun.

"Bulog kita perkuat sebagai penyangga stok pangan. Pelindung petani dan penjaga daya beli masyarakat. Hadirnya pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025. Pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit. Hasilnya produksi beras meningkat," klaimnya.

Kedua, memperkuat ketahanan energi dengan total anggaran sebesar Rp402,4 T untuk subsidi BBM, listrik, LPG 3 kg. Hal ini juga termasuk dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan listrik desa.

"Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia. Kita harus capai 100 persen pembangkitan listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Saya yakin hal ini bisa dicapai," ucap Prabowo.

Ketiga, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan total anggaran yang ditetapkan sebesar Rp335 triliun dengan target dapat menjangkau 82,9 juta penerima sasaran yakni siswa, ibu hamil, balita.

Hal ini juga termasuk Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"MBG meningkatkan kuotagizi anak-anak kita, kualitas SDM masa depan Indonesia, dan juga memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat, menciptakan ratusan ribu lapan kerja baru, dan memberdayakan jutaan petani, nelayan, peternak, dan pelaku-pelaku UMKM," jelasnya.

Keempat, Pendidikan dengan total anggaran sebesar Rp757,8 triliun. Dana ini akan digunakan untuk Program Indonesia Pintar (PIP) yang menyasar 21,1 juta siswa, KIP Kuliah dengan target 1,2 juta mahasiswa, Beasiswa LPDP untuk 4.000 mahasiswa, serta memberikan gaji dan kompetensi guru dengan anggaran Rp178,7 triliun.

"Tunjangan profesi guru non-PNS dan tunjangan profesi guru ASN daerah disiapkan secara memadai," katanya.

Kelima, kesehatan dengan total anggaran sebesar Rp244 triliun, ini termasuk untuk bantuan iuran asuransi Rp69 triliun untuk96,8 juta jiwa penerima.

"Anggaran kesehatan kita utamakan untuk meringankan beban masyarakat, merevitalisasi rumah sakit, mempercepat penurunan stunting, memberi bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil, mengendalikan penyakit menular, menurunkan TBC, tuberculosis, melaksanakan cek kesehatan gratis," terangnya.

Keenam, program Desa, Koperasi, UMKM. Pemerintah menargetkan membangun 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang dapat berjalan seluruhnya di tahun depan. Pemerintah memberikan karpet merah agar KopDes Merah Putih dapat menerima pinjaman dengan bunga rendah dari Himbara.

Ketujuh, program Pertahanan Semesta. Hal ini untuk modernisasi alutsista, penguatan komponen cadangan, penguasaan teknologi, dan pengembangan industri strategis dalam negeri.

Kedelapan, program akselerasi Investasi, Perdagangan dan Perumahan. Ini termasuk hilirisasi proyek strategis hingga program 3 juta rumah rakyat (FLPP, BSPS, serta PPN DTP).

(ldy/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK