Harga minyak mentah dunia merosot pada perdagangan Kamis (4/9) usai Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) mempertimbangkan peningkatan target produksi lagi.
Minyak mentah berjangka Brent turun 27 sen atau 0,40 persen menjadi US$67,33 per barel. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 28 sen atau 0,44 persen menjadi US$63,69 per barel.
Delapan anggota OPEC+ mempertimbangkan peningkatan produksi lebih lanjut pada Oktober dalam pertemuan akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diungkap dua orang narasumber yang mengetahui rencana OPEC+ kepada Reuters. Langkah ini dilakukan karena kelompok tersebut berupaya untuk mendapatkan kembali pangsa pasar.
Lihat Juga : |
Sebelumnya, OPEC+ telah sepakat untuk menaikkan target produksi sekitar 2,2 juta barel per hari dari April hingga September, di samping peningkatan kuota sebesar 300 ribu barel per hari untuk Uni Emirat Arab.
Selama beberapa bulan terakhir, meskipun terjadi peningkatan produksi yang semakin cepat, harga minyak Timur Tengah tetap menjadi harga regional terkuat secara global.
Hal ini telah memperkuat keyakinan Arab Saudi dan anggota OPEC lainnya untuk meningkatkan produksi, menurut laporan Haitong Securities.
Para pelaku pasar kini menunggu data pemerintah mengenai stok minyak mentah AS.
Stok minyak mentah AS naik sebesar 622.000 barel dalam pekan yang berakhir pada 29 Agustus, menurut sumber pasar, mengutip data American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu.
Perkiraan API untuk peningkatan stok minyak mentah AS bertentangan dengan analis yang disurvei oleh Reuters yang memperkirakan, secara rata-rata, bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebanyak 2 juta barel.
(pta)