Harga Minyak Naik Usai Drone Ukraina Hantam Infrastruktur Energi Rusia

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2025 13:35 WIB
Harga minyak dunia kembali meningkat setelah drone Ukraina menghantam fasilitas energi Rusia, terminal ekspor minyak Primorsk dan kilang Kirishi.
Harga minyak dunia kembali meningkat setelah drone Ukraina menghantam fasilitas energi Rusia, terminal ekspor minyak Primorsk dan kilang Kirishi. Ilustrasi. (Stock).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia naik pada Senin (15/9) menyusul serangan drone Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia

Dilansir Reuters, serangan Ukraina itu berpotensi mengganggu ekspor minyak mentah dan bahan bakar Rusia. Di saat yang sama, pasar juga mencermati prospek pertumbuhan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS).

Harga minyak Brent naik 36 sen atau 0,5 persen ke level US$67,35 per barel. Senada, West Texas Intermediate (WTI) menguat 36 sen atau 0,6 persen menjadi US$63,05 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua kontrak acuan tersebut sebelumnya sudah menguat lebih dari 1 persen sepanjang pekan lalu, setelah Ukraina meningkatkan intensitas serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia.

Target serangan termasuk terminal ekspor minyak terbesar Rusia, Primorsk, dan kilang Kirishinefteorgsintez (Kirishi), salah satu dari dua kilang minyak terbesar di negara itu.

"Serangan ini menunjukkan peningkatan niat mengganggu pasar minyak global, dan ini berpotensi menekan harga ke atas," tulis analis JPMorgan yang dipimpin oleh Natasha Kaneva dalam risetnya.

Sementara itu, kilang Kirishi, yang dioperasikan oleh Surgutneftegaz, memproses sekitar 355 ribu barel per hari, setara dengan 6,4 persen dari total produksi minyak Rusia.

"Jika ini mencerminkan pergeseran strategis Ukraina ke infrastruktur ekspor minyak Rusia, maka risiko kenaikan harga menjadi lebih tinggi," kata analis pasar IG, Tony Sycamore, meskipun masih ada kekhawatiran soal kelebihan pasokan karena rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi.

Meski demikian, sebuah perusahaan minyak di wilayah Bashkortostan, Rusia, menyatakan akan mempertahankan tingkat produksinya meski menjadi target serangan drone pada Sabtu lalu, menurut pernyataan gubernur setempat, Radiy Khabirov.

Ketegangan terhadap Rusia semakin meningkat setelah Presiden AS Donald Trump kembali menyatakan kesiapannya untuk menjatuhkan sanksi tambahan kepada Rusia. Trump menegaskan bahwa negara-negara Eropa juga harus mengambil langkah sepadan dengan kebijakan AS.

Investor juga memantau pembicaraan dagang AS-China yang digelar di Madrid sejak Minggu (14/9), di tengah desakan Washington agar sekutunya mengenakan tarif atas impor dari China terkait pembelian minyak Rusia.

Di sisi lain, data ketenagakerjaan AS yang melemah dan kenaikan inflasi pekan lalu memunculkan kekhawatiran soal prospek ekonomi dan permintaan energi, bahkan saat Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga dalam pertemuan 16-17 September mendatang.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER