Mari Elka Blak-blakan Manfaat Patriot Bond Danatara untuk Investor
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu blak-blakan soal alasan munculnya Patriot Bond, obligasi yang diluncurkan Danantara, serta manfaatnya bagi investor.
Mari menegaskan Indonesia perlu meningkatkan investasi, apalagi demi mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Menurutnya, kehadiran Danantara dalam mereformasi perusahaan milik negara alias BUMN penting untuk mengerek perekonomian.
"Bagaimana kita melakukan (investasi) tanpa mengesampingkan sektor swasta, justru melibatkan private sector untuk berinvestasi. Itulah alasan (munculnya) Patriot Bond," ungkap Mari dalam Indonesia Update di YouTube ANU Indonesia Project, Jumat (12/9).
Dia menuturkan salah satu contoh proyek risiko tinggi dengan keuntungan rendah macam waste to energy, dapat dibiayai melalui Patriot Bond.
Mari berpesan pelaksanaan investasi melalui Danantara harus transparan, akuntabel, dan profesional. Ia yakin jika kebijakan tersebut dilakukan dengan benar, pasti bermanfaat untuk perekonomian Indonesia.
Patriot Bond adalah instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS). Tujuannya untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.
The Strait Timesmelaporkan ada dua jenis obligasi yang akan diluncurkan Danantara dengan yield 2 persen. Ada obligasi lima tahun serta tujuh tahun, di mana masing-masing diharapkan mampu menghasilkan Rp25 triliun.
Perwakilan pemerintah disebut-sebut telah menemui beberapa konglomerat pada 23 Agustus 2025 lalu. Para pengusaha bahkan diklaim sepakat ikut dalam Patriot Bond dan bakal berinvestasi Rp2 triliun hingga Rp3 triliun per orang. Beberapa yang disebut siap berpartisipasi adalah Prajogo Pangestu, Franky Widjaja, sampai Boy Thohir.
Kepala Badan Pelaksana Danantara Rosan Roeslani menegaskan semua pihak sudah tahu siapa orang-orang kaya yang dimaksud itu. Ia hanya mengatakan saat ini masih dalam tahap book building sehingga belum bisa merinci nama-nama calon pembeli Patriot Bond ke publik.
"Yang diundang (konglomerat) yang besar-besar, ya semuanya itu partisipasi kok yang besar-besar," tegas Rosan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9).
(skt/asa)