The Fed Pangkas Suku Bunga ke 4-4,25 Persen, Pertama di Era Trump 2.0

CNN Indonesia
Kamis, 18 Sep 2025 07:10 WIB
The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke 4-4,25 persen pada Rabu (17/9) waktu setempat.
The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke 4-4,25 persen pada Rabu (17/9) waktu setempat. (AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Sentral AS The Federal Reserves (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke 4-4,25 persen pada Rabu (17/9) waktu setempat.

Pemangkasan itu merupakan yang pertama sejak term kedua Presiden Donald Trump berjalan.

Pemangkasan terjadi di tengah melemahnya pasar tenaga kerja, tetapi juga inflasi yang masih lebih tinggi dari target 2 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat yang sama, The Fed belum melihat efek jelas dari kebijakan tarif pemerintah terhadap inflasi.

Kendati demikian, Gubernur The Fed Jerome Powell mengungkapkan bankir sentral tidak bisa menunggu selamanya hingga dampak kebijakan Trump menjadi sangat jelas.

"Kita harus menjalani hidup dengan melihat melalui kaca depan, bukan kaca spion," ujar Powell dalam konferensi pers seperti dilansir CNN.

Keputusan terbaru The Fed tidak bulat: Gubernur The Fed Stephen Miran, pejabat yang ditunjuk Trump dan dilantik tepat sebelum pertemuan The Fed dimulai pada Selasa, tidak setuju. Ia mendukung penurunan suku bunga yang lebih besar yakni mencapai 50 bps.

Pemangkasan itu mengindikasikan bank sentral AS mulai melakukan pelonggaran moneter. Artinya, biaya pinjaman diharapkan turun hingga akhir tahun.

Usai pemangkasan, saham dunia sempat bergejolak dalam perdagangan yang fluktuatif, dengan saham-saham di Wall Street berakhir beragam.

S&P 500 dan Nasdaq ditutup sedikit lebih rendah sementara Dow Jones menguat. Dow Industrial Average (.DJI), membuka tab baru, naik 0,57 persen menjadi 46.018,32, S&P 500 (.SPX), membuka tab baru, turun 0,10 persen menjadi 6.600,35, dan Nasdaq Composite (.IXIC), membuka tab baru, turun 0,32 persen menjadi 22.261,33.

Indeks saham global MSCI (.MIWD00000PUS) terakhir turun 0,10 persen menjadi 975,84, setelah mencapai rekor tertinggi di 979,61. Indeks STOXX 600 (.STOXX), opens new tab, ditutup turun 0,03 persen.

"Reaksi pasar sejauh ini adalah menjual setelah berita ini, yang tidak terlalu mengejutkan; yang mengejutkan saya adalah pasar sama optimisnya dengan sebelumnya," ujar Kepala investasi SiebertNXT Mark Malek di New York dilansir Reuters.

"Saya memperkirakan akan ada reaksi spontan yang lebih negatif, karena ada banyak kegembiraan dan sedikit terlalu banyak kegembiraan yang datang terlalu cepat," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER