Pertamina Uji Kualitas BBM, Pastikan Sesuai Spesifikasi
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melakukan uji kualitas produk bahan bakar minyak (BBM) untuk memastikan sesuai spesifikasi standar.
Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani mengatakan pengujian produk tersebut dilakukan di Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB) Lemigas yang merupakan laboratorium independen.
"Pengujian produk di Lemigas ini merupakan salah satu upaya KPI untuk memastikan produk yang dihasilkan KPI sesuai spesifikasi yang ditetapkan dan aman untuk digunakan oleh masyarakat," ujar Milla dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10).
Ia menambahkan pengujian pada Agustus-September menunjukkan semua produk BBM olahan KPI telah memenuhi spesifikasi. Spesifikasi tersebut merujuk Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Lihat Juga : |
Produk yang diuji di Lemigas di antaranya BBM jenis Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Pertadex, Biosolar, dan Avtur atau bahan bakar pesawat terbang.
Sejumlah BBM tersebut diproduksi enam Unit Operasi KPI dan perusahaan afiliasi, yakni Kilang Dumai, Kilang Plaju, Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan, Kilang Balongan, Kilang Kasim dan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Tak hanya melakukan pengujian silang produk di Lemigas secara periodik, sambungnya, KPI juga memastikan kualitas produknya juga dilakukan di internal dengan melakukan verifikasi rutin di laboratorium setiap unit operasi.
Milla mengatakan setiap laboratorium di unit operasi KPI didukung dengan laboratorium penguji dan kalibrasi yang terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 tentang Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Lihat Juga : |
Secara periodik, laboratorium Kilang Pertamina ini diakreditasi untuk memastikan keakuratan proses dan peralatan yang digunakan dalam keadaan standar.
"Audit SNI ISO/IEC 17025:2017 dilakukan untuk memverifikasi secara menyeluruh kompetensi personel, validitas metode pengujian, ketertelusuran pengukuran, dan akurasi serta kalibrasi seluruh peralatan laboratorium sehingga produk yang sampai ke konsumen adalah yang terbaik, sesuai dengan spesifikasi," jelas Milla.
Menurutnya, sertifikasi laboratorium ini sekaligus menjadi jaminan kalau semua produk yang dihasilkan KPI telah melalui proses pengujian yang ketat, berlapis, aman dan berkualitas.
"Pengendalian kualitas produk BBM adalah fokus utama KPI. Karena itulah, kami melakukan rangkaian pengujian, baik secara internal maupun melakukan uji silang dengan lembaga independen seperti Lemigas. Kami memastikan produk yang kami hasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan," tutup Milla.
Sejumlah SPBU swasta batal membeli BBM dari Pertamina. PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan British Petroleum (BP) batal membeli BBM dari PT Pertamina Patra Niaga (PPN).
Wakil Direktur Utama PPN Achmad Muchtasyar mengatakan pembatalan kesepakatan setelah melihat BBM Pertamina mengandung etanol. Meski etanol yang terkandung masih sesuai ketentuan, tetapi SPBU swasta memutuskan untuk mundur.
"Secara regulasi itu diperkenankan, etanol itu sampai jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20 persen etanol, kalau tidak salah. Sedangkan ada etanol 3,5 persen," jelasnya.
"Nah ini yang membuat kondisi teman-teman SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena ada konten etanol tersebut," imbuhnya.
(fby/dhf)