Intip Prospek Saham Pendulang Cuan di Awal Oktober
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 47,22 poin atau naik 0,59 persen ke level 8.118 pada Jumat (3/10) lalu.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp22,99 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 45,53 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat tiga kali, sementara dua hari sisanya melemah. Tak heran, performa indeks tercatat menguat 0,23 persen sepanjang pekan kemarin.
Senada, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 29 September sampai dengan 3 Oktober 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup mayoritas pada zona positif.
Lihat Juga : |
Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan sebesar 1,29 persen dari Rp14.888 triliun menjadi Rp15.079 triliun pada penutupan pekan lalu. Lalu, rata-rata volume transaksi harian turut mengalami peningkatan sebesar 5,61 persen dari 42,08 miliar menjadi 49,72 miliar lembar saham.
Sementara, rata-rata nilai transaksi harian yang tercatat menurun, yakni sebesar 11,24 persen dari Rp28,19 triliun menjadi Rp25,02 triliun.
Sebaliknya, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami kenaikan yakni sebesar 6,68 persen dari 2,46 juta kali transaksi menjadi 2,62 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp199,79 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp56,71 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (3/10).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat indeks saham pekan lalu ditutup menguat tipis sebesar 0,23 persen meski tekanan jual dari investor asing masih cukup besar dengan total outflow mencapai Rp3,11 triliun di seluruh perdagangan.
Menurutnya, penguatan IHSG turut ditopang oleh sentimen menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta rilis data ekonomi yang positif, seperti S&P PMI manufaktur yang tetap berada di area ekspansif dan inflasi September 2025 yang terjaga sesuai target Bank Indonesia (BI).
Untuk pekan ini, Oktavianus memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas di rentang level support 8.060 dan resistance 8.150.
Indikator MACD menunjukkan tren kenaikan yang mulai terbatas, sementara RSI mencatatkan peningkatan.
"Pasar akan mencermati sejumlah sentimen utama, seperti rilis data ekonomi dalam negeri, yakni Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang diproyeksikan meningkat dan tetap di level optimis, serta penjualan ritel September yang diperkirakan tumbuh melambat 3,9 persen year on year. Selain itu, risalah FOMC yang diperkirakan mempertahankan sikap hati-hati The Fed juga akan direspons positif oleh pasar," ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (5/10).
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau WIFI yang ditutup menguat 10,18 persen ke posisi 3.140 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi WIFI dapat menyentuh level 3.500 pada pekan ini.
Kedua, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI yang ditutup di posisi 3.690 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BBRI dapat menyentuh level 3.940 pada pekan ini.
Ketiga, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk atau RATU yang ditutup menguat 13,22 persen ke posisi 6.850 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi RATU dapat menyentuh level 7.900 pada pekan ini.
Keempat, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGEO yang ditutup menguat 3,32 persen ke posisi 1.400 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi PGEO dapat menyentuh level 1.645 pada pekan ini.
Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG dalam sepekan ini akan bergerak dalam pola konsolidasi dan cenderung rawan koreksi, dengan level support di 8.017 dan resistance di 8.168.
Dia memperkirakan pergerakan pasar akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen utama, baik dari global maupun domestik.
"Pasar akan mencermati risiko shutdown pemerintahan AS, rilis data neraca dagang dan risalah FOMC, serta dari dalam negeri yakni data cadangan devisa, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan harga komoditas dunia," ujar Herditya.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham PT Samator Indo Gas Tbk atau AGII yang ditutup menguat 25 persen ke level 1.250 pada pekan lalu. Ia memproyeksi AGII dapat menyentuh level 1.320 pekan ini.
Kemudian, Herditya merekomendasikan saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk atau JSMR yang ditutup menguat 13,29 persen ke posisi 3.920 pekan lalu. Ia memproyeksi JSMR dapat menyentuh level 4.160 pada pekan ini.
Herditya juga merekomendasikan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk atau RATU yang ditutup menguat 13,22 persen ke posisi 6.850 pada pekan lalu. Ia memproyeksi RATU bisa menyentuh level 7.425 pada pekan ini.
Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca
(sfr)