IESR: Fondasi Transisi Energi Telah Diletakkan SBY

CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2025 11:51 WIB
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan fondasi energi telah diletakkan oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (CNN Indonesia/Feby Febrina Nadeak).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan fondasi energi telah diletakkan oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Fondasi itu katanya diletakkan lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).

Hal itu ia sampaikan saat membuka Indonesia Energy Transition Dialogue 2025 di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (6/10).

Kemudian, fondasi juga dituangkan di era SBY lewat Perpres Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang menjadi dasar dari penyusunan kebijakan energi nasional.

"Pak SBY menanam benih sebenarnya untuk era energi bersih Indonesia dalam kebijakan-kebijakan sesudahnya. Ini adalah legacy yang menjadi tanggung jawab kita untuk dikembangkan," ujar Fabby.

Fabby mengatakan transisi energi tidak akan terjadi secara otomatis. Transisi energi membutuhkan komitmen politik yang teguh, kebijakan yang bisa membuat proyek-proyek menjadi bankable, investasi yang besar, dan partisipasi semua pihak, baik dari korporasi hingga masyarakat.

Terlebih, krisis iklim katanya bukan lagi menjadi ancaman tetapi kenyataan di depan mata.

"Kita semua tahu mengapa perubahan ini mendesak, krisis iklim bukan lagi ancaman di depan mata, ia sudah nyata dan kita bisa merasakan dampaknya," kata Fabby.

Fabby mengatakan transisi energi perlu dilakukan bukan karena kehabisan bahan bakar fosil, tetapi karena bumi tidak lagi mampu menanggung akibat dari pembakarannya.

Karenanya, lebih dari 190 negara termasuk Indonesia berkomitmen pada Perjanjian Paris pada 2015 untuk menjaga kenaikan temperatur global di bawah 2 derajat.

 

(fby/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK