Emiten Terafiliasi Kaesang Merugi dan Diterpa Isu PHK

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2025 10:47 WIB
Emiten afiliasi putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) diterpa sejumlah isu miring; merugi dan PHK karyawan. (CNN Indonesia/Rosyid).
Jakarta, CNN Indonesia --

Emiten afiliasi putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) diterpa sejumlah isu miring.

Sampai saat ini, saham emiten tersebut dihentikan sementara atau disuspensi dari perdagangan pasar modal imbas belum menyampaikan laporan keuangan sejak akhir 2024.

Tak hanya itu PMMP juga tercatat belum menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hingga enam bulan setelah tahun buku terakhir.

Saat ini, harga PMMP berada di posisi Rp50 per lembar. Dalam setahun terakhir, sahamnya telah merosot sebanyak 57,53 persen.

Mengutip CNBCIndonesia, Kaesang Pangarep melalui PT Harapan Bangsa Kita diketahui menggenggam saham milik PMMP. Harapan Bangsa Kita tercatat memiliki 188.240.000 saham PMMP atau sekitar 7,27 persen.

Keikutsertaan Kaesang dalam investasi PMMP dimulai sejak November 2021 lalu.

Berkinerja buruk

Sementara itu berdasarkan laporan keuangan yang mereka unggah  di laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), diketahui kinerja PMMP memang tidak begitu menggembirakan.

Dalam laporan keuangan yang disampaikan ke otoritas bursa pada awal november lalu, perusahaan membukukan kerugian sebesar US$15,26 juta atau Rp253,45 miliar (asumsi kurs Rp 16.609).

Kinerja keuangan ini berbanding terbalik dibanding periode sama pada 2023. Pasalnya, saat itu PMMP masih berhasil membukukan laba US$5,29 juta. 

Dari sisi pendapatan PMMP juga tercatat merosot 57,99 persen dari US$150,86 juta menjadi US$63,37 juta.

Sementara secara aset, total yang dimiliki oleh PMMP tercatat berada di posisi US$ 299,26 juta per 30 September 2024. Pada periode yang sama, liabilitas PMMP tercatat sebesar US$ 228,11 juta dengan ekuitas sebesar US$ 71,14 juta.

PHK 200 Karyawan

Kinerja buruk itu membuat nasib pekerja perusahaan terombang-ambing. Mengutip detik.com, PMMP dikabarkan melakukan PHK kepada 200 karyawannya di Situbondo.

Ketua Komisi IV DPRD Situbondo M. Faisol mengaku telah bersurat kepada manajemen PT PMMP untuk mencarikan solusi atas PHK yang dilakukan perseroan kepada ratusan karyawannya.

Faisol menyebut ada dugaan perubahan nama yang dilakukan PMMP menjadi PT Landangan Makmur Situbondo (PT LMS), yang berlokasi di Desa Landangan, Kecamatan Kapongan. Saat ini, perseroan disebut belum memberikan haknya kepada 200 karyawan yang telah dikenai PHK.

"Kami ingin mengetahui penjelasan dari perusahaan karena ini soal hak-hak eks karyawannya. Yang jadi pertanyaan, kenapa tiba-tiba berubah nama PT PMMP menjadi PT LMS?" ungkap Faisol.

Isu ketenagakerjaan ini bukan pertama kali menerpa PMMP. Berdasarkan catatan dalam laman BEI pada 28 Oktober 2024, perseroan mengaku telah menunggak kewajiban pembayaran gaji karyawan akibat menurunnya pendapatan operasional.

Manajemen PMMP juga mengaku insiden ini tidak memengaruhi kelangsungan usaha dan harga saham perseroan.

"Ada beberapa karyawan Perseroan yang tertunda kewajibannya akibat menurunnya pendapatan operasional Perseroan selama beberapa bulan terakhir, namun Perseroan berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pada seluruh karyawan Perseroan," tulis manajemen PMMP 28 Oktober 2024.

(agt/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK