Daftar 5 Janji Purbaya Sebulan Jadi Menteri Keuangan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membuat sejumlah janji dalam sebulan setelah dilantik menggantikan Sri Mulyani.
Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan komitmennya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, lewat berbagai cara.
Ia percaya diri upayanya bisa menerbangkan ekonomi Indonesia.
Berikut janji-janji Purbaya sebulan jadi menkeu:
1. Kucur Bank Rp200 T Demi Gerakkan Ekonomi
Purbaya menempatkan dana pemerintah Rp200 triliun yang selama ini mengendap di Bank Indonesia (BI) ke lima himbara.
Purbaya berharap, pemindahan Rp200 triliun ke perbankan bisa menggerakkan perekonomian rakyat. Ia yakin betul penyaluran kredit akan tumbuh berkat aksinya ini.
Menurutnya, selama ini dana pemerintah di BI hanya dibiarkan mengendap dan tidak bisa diakses perbankan. Akhirnya, sistem keuangan dalam negeri kering, ekonomi melambat dan orang Indonesia susah mencari kerja.
"Sistem finansial kita agak kering, makanya ekonominya melambat, makanya dalam 1-2 tahun terakhir orang susah cari kerja dan lain-lain, karena ada kesalahan kebijakan di situ, moneter dan fiskal," kata Purbaya.
Kelima bank tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), dan Bank Syariah Indonesia (BRIS). Rinciannya BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, Mandiri Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp 10 triliun.
Purbaya menganggap hasil penempatan dana itu sudah mulai membuat peredaran uang primer atau base money meningkat hingga 13,5 persen pada September 2025. Menurutnya, ini adalah bukti kebijakannya berjalan dengan baik karena sesuai dengan target.
Lihat Juga : |
2. Kejar 200 T Pengemplang Pajak
Purbaya mengungkapkan 200 penunggak pajak dalam jumlah besar. Ia mengaku telah mengantongi daftarnya.
Purbaya mengatakan pihaknya akan mengejar para penunggak pajak itu.
"Kita punya list 200 penunggak pajak besar yang sudah inkracht. Kita mau kejar dan eksekusi. Sekitar Rp50 triliun- Rp60 triliun. Dalam waktu dekat akan kita tagih dan mereka gak akan bisa lari," ujarnya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/9).
Dari pajak Rp60 triliun itu, Kemenkeu sudah mengumpulkan Rp7,21 triliun per 14 Oktober lalu.
Informasi itu diungkap oleh Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto dalam Konferensi Pers APBN Kita pada Selasa (14/10).
"Dari Rp60 triliun tunggakan pajak, realisasi sekitar Rp7,21 triliun dari 200 pengemplang pajak yang kami lakukan penagihan aktif," katanya.
3. Tak Naikkan Cukai Rokok
Janji lainnya yang disampaikan Purbaya adalah tidak menaikkan tarif cukai rokok pada 2026.
Purbaya menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) secara daring pada Jumat (26/9) pagi. Beberapa perwakilan produsen yang hadir di antaranya Gudang Garam, Djarum, Wismilak.
Awalnya, Purbaya bertanya kepada produsen rokok apakah harus mengubah tarif cukai rokok. Produsen pun meminta tak perlu ada perubahan.
"Ya sudah enggak saya ubah (tarif cukai rokok). Tadinya, saya mau nurunin (tarif). Kesalahan mereka itu, tahu gitu minta turun (tarif)," ujar Purbaya di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (26/9).
"Jadi 2026, tarif cukai enggak kita naikin," sambungnya.