Berkat Pembangkit Hidro, Warga Pegunungan Arfak Hemat BBM Rp6,7 M

CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2025 11:53 WIB
Warga Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, berhasil menghemat Rp6,7 miliar per tahun sejak kehadiran PLTMH Anggi I. (Widodo S. Jusuf).
Minahasa, CNN Indonesia --

Warga Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, berhasil menghemat dana pembelian solar hingga Rp6,7 miliar per tahun sejak kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi I dengan kapasitas 1x150 kilowatt (kW) yang beroperasi sejak Maret 2023.

Sebab, sebelumnya, penduduk Kabupaten Pegunungan Arfak menggunakan listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Solar menjadi bahan baku yang sangat penting agar mereka bisa hidup terang benderang meski harganya sangat mahal di wilayah timur Indonesia.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan saat ini, 1.500 rumah tangga sudah menerima manfaat dari pembangkit energi bersih tersebut.

"Kami laporkan juga bahwa BBM yang bisa dihemat Rp6,7 miliar per tahun," ujar Eniya dalam laporannya saat seremonial peresmian PLTMH Anggi kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia secara online ke Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (29/10).

Dengan besarnya manfaat pembangkit Hidro ini, pemerintah kembali membangun  PLTMH Tahap II yang sekaligus dilakukan Groundbreaking hari ini dengan kapasitas 250 kW di Pegunungan Arfak Papua Barat.

Targetnya, PLTMH Anggi Tahap II ini bisa mengaliri listrik ke 2.700 pelanggan hingga 24 jam. Dengan demikian, maka nantinya Pegunungan Arfak akan menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang 100 persen energi listriknya disuplai oleh pembangkit EBT.

"Yang tadinya menggunakan diesel hanya 6 jam, ini nantinya bisa mengaliri rumah tangga 24 jam yang sepenuhnya dari EBT. Daerah ini satu kabupaten dapat 100 persen menghilang penggunaan diesel. Ini luar biasa komitmen pemda dan masyarakat. Mudah-mudahan tahun depan selesai seluruhnya," jelasnya.

Selain itu, hari ini juga dilakukan peresmian PLTMH Wairara yang berkapasitas 128 kW di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Pembangkit ini telah commissioning dan beroperasi melayani akses kelistrikan masyarakat di Desa Wairara sejak November 2022.

PLTMH Wairara menjadi contoh pemanfaatan energi air skala kecil yang ramah lingkungan dan sesuai dengan karakteristik daerah. PLTMH ini diharapkan dapat mendorong kegiatan ekonomi produktif di masyarakat, seperti pengolahan hasil pertanian, UMKM, dan kegiatan sosial.

PLTMH Wairara mampu melistriki hingga 105 rumah tangga, sekolah, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), kantor-kantor Pemerintah setempat, Gereja, dan berbagai fasilitas masyarakat lainnya.

"Kini dengan beroperasinya PLTMH Wairara, memberikan dampak positif, yang pertama memberikan akses energi bersih, mendorong kegiatan ekonomi lokal dan usaha produktif seperti pengembangan tenun ikat khas Sumba Timur, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kemandirian energi bagi desa," kata Wakil Menteri ESDM Yuliot di Desa Wairara, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT.

(ldy/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK