Komisi IV DPR Apresiasi Kebijakan Pangan Pemerintahan Prabowo

Kementan | CNN Indonesia
Jumat, 14 Nov 2025 10:33 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Ahmad Yohan, menilai kebijakan pangan Prabowo Subianto berhasil tingkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Ilustrasi. (Foto: Arsip Kementan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, menilai kebijakan pangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan hasil positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya petani. Berbagai langkah strategis yang diambil dinilai berhasil memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Langkah-langkah yang diambil pemerintah sangat baik dan menunjukkan arah yang tepat. Sekarang, masyarakat, terutama petani, mulai merasakan hasilnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11).

Dia menjelaskan, sejumlah kebijakan strategis, mulai dari penambahan kuota pupuk, stabilisasi harga gabah, hingga penguatan cadangan beras pemerintah, telah memberikan hasil yang signifikan. Menurutnya, kebijakan yang tepat sasaran ini menjadi dasar penting bagi peningkatan produktivitas nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu indikatornya terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Per September 2025, Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 124,36, menandakan peningkatan pendapatan petani yang relatif lebih tinggi dibandingkan biaya produksi.

"Ini capaian luar biasa, bukti bahwa kebijakan pemerintah benar-benar berpihak pada petani," kata Yohan.

BPS juga mencatat proyeksi produksi pangan nasional 2025 menunjukkan peningkatan, dengan produksi padi mencapai 34,77 juta ton. Dirinya menilai capaian ini memperkuat kemampuan Indonesia dalam menjaga ketersediaan pangan di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.

Ia juga menyoroti rencana pembangunan 100 gudang baru Bulog sebagai salah satu kebijakan yang memiliki dampak besar. Selama ini Bulog dinilai kekurangan fasilitas penyimpanan saat panen raya.

"Dengan tambahan gudang ini, penyerapan gabah, beras, dan jagung dapat dilakukan jauh lebih maksimal sehingga tidak ada hasil panen petani yang terbuang," imbuh dia.

Yohan menambahkan bahwa penguatan infrastruktur pangan seperti gudang, fasilitas pengeringan, dan penyimpanan jangka panjang akan berperan penting dalam menjaga stabilitas pasokan.

Menurutnya, langkah ini sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menekan ketergantungan pada impor.

Berdasarkan perkembangan di lapangan, Yohan optimistis terhadap arah kebijakan pangan nasional. Ia menilai fondasi yang dibangun pemerintah menjadi titik awal bagi sistem pangan yang lebih mandiri dan modern.

"Dengan arah kebijakan yang semakin presisi dan berpihak pada petani, saya yakin Indonesia akan semakin kuat sebagai negara dengan ketahanan pangan yang tangguh dan berdaya saing," pungkasnya.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER