Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bakal sering melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pelabuhan sebagai langkah pengawasan kinerja Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC).
"Saya akan sering-sering datang ke pelabuhan untuk memastikan mereka (Bea Cukai) enggak main-main lagi," ungkapnya selepas Rapat Kerja (Raker) Tertutup dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (4/12).
Selain itu, Purbaya bakal mengimplementasikan sistem kecerdasan buatan (AI) dalam perangkat IT di setiap pelabuhan. Upaya tersebut juga ditempuh demi mencegah praktik-praktik nakal pegawai Bea Cukai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang Bendahara Negara kemudian mencontohkan perbaikan Bea Cukai dalam pengawasan di industri rokok.
"Langkah memperbaiki Bea Cukai, misalnya untuk rokok kita taruh mesin-mesin pencacah, penghitung di pabrik-pabriknya. Mungkin akan kita terapkan mulai awal tahun (2026)," tuturnya.
"Akan berjalan penuh Mei-Juni tahun depan. Jadi, nanti ada sistem baru untuk memonitor di lapangan cukainya palsu apa enggak. Jadi, akan serius itu," tandas Purbaya.
Sebelumnya, Purbaya mengancam bakal membekukan Direktorat Jenderal Bea Cukai, jika tak berbenah dalam setahun ke depan.
Ia bahkan mengklaim citra direktorat tersebut buruk dari segala sisi, baik di media, di masyarakat, bahkan di pimpinan tertinggi Indonesia alias Presiden Prabowo Subianto.
Purbaya sampai meminta izin kepada Presiden Prabowo untuk membenahi DJBC hingga 2026 mendatang. Ia menekankan upaya tersebut perlu ditempuh secara serius.
"Biarkan, beri waktu saya untuk memperbaiki Bea Cukai. Karena ancamannya serius, kalau Bea Cukai gak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih enggak puas, Bea Cukai bisa dibekukan," ujar Purbaya usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (27/11).
"Kalau kita gagal memperbaiki, nanti 16 ribu orang pegawai Bea Cukai dirumahkan," ancam sang Bendahara Negara.
Di lain sisi, Direktur Jenderal Bea Cukai Djaka Budhi Utama ogah 16 ribu pegawai direktorat pimpinannya dirumahkan. Ia optimistis upaya pembenahan bisa selesai pada 2026 alias dalam jangka waktu satu tahun, sesuai ultimatum Purbaya.
Djaka menyebut bakal memulai perbaikan dari kultur kerja Ditjen Bea Cukai. Ia juga mendorong peningkatan kinerja para anak buahnya yang akan ditempuh melalui pengawasan ketat di pelabuhan dan bandara.
"Mungkin image di masyarakat bahwa Bea Cukai adalah sarang pungli itu sedikit demi sedikit kita hilangkan. Kami memohon dukungan dari masyarakat untuk mendukung bagaimana kita ke depan menjadi lebih baik," kata Djaka usai Pemusnahan BKC Ilegal di Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Rabu (3/12).
(skt/sfr)