Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatra akan menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Akan berdampak, tapi tidak sampai memperlambat terlalu signifikan," ujar Purbaya usai Rapat Kerja (Raker) Tertutup dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (4/12).
Purbaya bahkan mengatakan perbaikan fasilitas hingga bangunan terdampak bencana akan mendorong perekonomian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dirinya menegaskan masih perlu menunggu program yang bakal dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Di lain sisi, Menkeu Purbaya tak menampik bahwa bencana di Sumatra berpotensi membuat pertumbuhan ekonomi meleset dari target 5,6 persen-5,7 persen pada kuartal IV 2025.
"Kemungkinan selalu ada, cuma berapa persen (dampak bencana Sumatra terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal IV), 5 persen, 6 persen, 10 persen? Saya pikir masih akan di atas 5,5 persen," ucapnya optimistis.
"Saya akan monitor kondisi keuangan di sistem finansial. Kalau masih dianggap kurang, saya akan gelontorin lagi uang saya ke perbankan," tegas Purbaya.
Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu juga menekankan bahwa uang BNPB masih cukup banyak untuk menangani bencana.
Menurutnya, anggaran badan tersebut masih tersisa sekitar Rp500 miliar di tahun ini.
Purbaya mengaku dirinya masih menunggu pengajuan tambahan anggaran bagi BNPB.
"Kita sediakan nanti kalau diperlukan lebih banyak dari itu. Pos anggaran mereka, cadangan bencana punya BNPB, jadi aman," tandasnya.
(skt/sfr)