Harga Bawang Merah hingga Cabai-cabaian Ngegas Jelang Akhir Tahun

CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2025 10:57 WIB
BPS mencatat lonjakan harga jelang Nataru tidak hanya terjadi pada cabai dan bawang, tetapi juga daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng hingga beras.
BPS mencatat lonjakan harga jelang Nataru tidak hanya terjadi pada cabai dan bawang, tetapi juga daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng hingga beras. (Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga sejumlah komoditas pangan mengalami lonjakan di semakin banyak daerah pada pekan pertama Desember 2025, terutama bawang dan cabai-cabaian.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut lonjakan harga tidak hanya terjadi pada cabai dan bawang, tetapi juga merambah daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, hingga beras di sejumlah wilayah.

"Bawang merah, jumlah kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah di minggu pertama Desember 2025 ini meningkat cukup banyak, yaitu dari 216 kabupaten kota di minggu lalu saat ini ada 276 kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah," ujar Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, Senin (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara nasional, rata-rata harga bawang merah mencapai Rp45.163 per kilogram (kg), naik dibandingkan November dan berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP). Kenaikan harga terjadi di 76,67 persen wilayah Indonesia.

Di daerah, harga bawang merah antara lain tercatat Rp40 ribu per kg di Kabupaten Tanah Datar, Rp59 ribu per kg di Kabupaten Nias, Rp50 ribu per kg di Kabupaten Serdang Bedagai, Rp49.600 per kg di Kabupaten Pesisir Selatan, serta Rp51 ribu per kg di Kota Sabang.

Lonjakan juga terjadi pada kelompok cabai.

"Kalau minggu lalu jumlah kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit ada 98 dan di minggu pertama Desember 2025 ini menjadi 261 kabupaten kota," kata Pudji.

Secara nasional, rata-rata harga cabai rawit kini mencapai Rp60.861 per kg dan telah berada di atas HAP. Kenaikan harga cabai rawit terjadi di 72,50 persen wilayah Indonesia.

Di daerah, harga tertinggi cabai rawit mencapai Rp200 ribu per kg di Kabupaten Nduga, sementara harga terendah sekitar Rp23.750 per kg.

Untuk cabai merah, rata-rata harga nasional mencapai Rp59.898 per kg, juga sudah berada di atas HAP. Kenaikan harga terjadi di 71,39 persen wilayah Indonesia, dengan total 257 kabupaten/kota terdampak.

Secara daerah, Kabupaten Nduga mencatat harga tertinggi hingga Rp200 ribu per kg, disusul Kabupaten Nias Rp176.800 per kg dan Kabupaten Mappi Rp158.500 per kg.

Kenaikan harga juga meluas pada komoditas protein hewani.

"Jumlah kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga daging ayam ras meningkat menjadi 211 kabupaten kota dibandingkan dengan minggu lalu ada 113 kabupaten kota yang mengalami kenaikan daging ayam ras," ujar Pudji.

Secara nasional, rata-rata harga daging ayam ras kini mencapai Rp39.788 per kg, hampir menyentuh HAP Rp40 ribu per kg. Di daerah, harga tertinggi tercatat Rp100 ribu per kg di Kabupaten Intan Jaya, disusul Rp80 ribu per kg di Kabupaten Yahukimo dan Rp80 ribu per kg di Kabupaten Pegunungan Arfak.

Sementara itu, harga telur ayam ras nasional kini rata-rata Rp32.097 per kg, dengan kenaikan terjadi di 35,56 persen wilayah Indonesia atau 128 kabupaten/kota.

Di daerah, harga tertinggi telur ayam ras mencapai Rp100 ribu per kg di Kabupaten Mamberamo Tengah dan Kabupaten Intan Jaya, sementara harga terendah sekitar Rp24.333 per kg.

Berbeda dengan komoditas lain, harga beras secara nasional justru cenderung turun secara tipis pada pekan pertama Desember 2025.

"Beras medium di minggu pertama Desember ini mengalami penurunan sebesar 0,06 persen dibandingkan November 2025," kata Pudji.

Secara nasional, rata-rata harga beras medium berada di kisaran Rp14.235 per kg, sementara beras premium sekitar Rp16.005 per kg dan juga turun 0,15 pesen dibandingkan bulan sebelumnya.

Meski rata-rata nasional melemah, kenaikan harga beras tetap tercatat terjadi di tujuh provinsi, yakni Papua Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya.

Di wilayah-wilayah tersebut, harga beras antara lain tercatat Rp17.836 per kg di Papua Barat, Rp16.397 per kg di Sumatera Barat, Rp14.492 per kg di Aceh, Rp15.090 per kg di Sumatera Utara, Rp13.964 per kg di Nusa Tenggara Barat, Rp28.115 per kg di Papua Tengah, serta Rp17.322 per kg di Papua Barat Daya.

Sementara itu, harga beras tertinggi nasional tercatat di Papua Pegunungan sebesar Rp29.308 per kg, dan DKI Jakarta berada di kisaran Rp15.077 per kg dengan kondisi relatif stabil.

Untuk minyak goreng, rata-rata harga nasional tercatat sekitar Rp19.529 per liter. Khusus Minyakita, rata-rata harga nasional mencapai Rp17.343 per liter, masih berada di atas HET Rp15.700 per liter.

Secara nasional terdapat 401 kabupaten/kota dengan harga Minyakita di atas HET, terdiri dari 91 daerah di Pulau Jawa dan 310 daerah di luar Jawa.

Di Pulau Jawa, harga Minyakita tercatat Rp18.500 per liter di Kota Kediri, Rp18 ribu di Kabupaten Kuningan, dan Rp18 ribu di Kabupaten Wonogiri. Di luar Jawa, Kabupaten Pegunungan Bintang mencatat harga hingga Rp50 ribu per liter.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER