Pengusaha Prediksi Perputaran Uang Libur Nataru Tembus Rp107 T

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2025 20:40 WIB
Pengusaha memprediksi perputaran uang selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) mencapai Rp107,55 triliun.
Pengusaha memprediksi perputaran uang selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) mencapai Rp107,55 triliun. IIustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengusaha memprediksi perputaran uang selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) mencapai Rp107,55 triliun.

Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sarman Simanjorang menjelaskan perhitungan tersebut berdasarkan proyeksi jumlah pemudik selama periode Nataru yang mencapai 119,5 juta orang.

Angka tersebut meningkat 2,71 persen dibandingkan tahun lalu atau sekitar 42,01 persen dari jumlah penduduk Indonesia berdasarkan Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sarman menyebut dasar perhitungan tersebut setara dengan 29,875 juta keluarga dengan asumsi rata-rata per keluarga berjumlah 4 orang.

"Jika per keluarga membawa bekal uang rata rata Rp3,6 juta maka potensi perputaran uang menembus Rp107,550 triliun. Masih berpotensi di atas itu, kita mengambil angka yang moderat naik 10 persen dari tahun lalu rata rata Rp3,3juta/keluarga," jelas Sarman dalam keterangan tertulis, Senin (15/12).

Sarman menilai jumlah pemudik tersebut di luar perkiraan karena dua bulan ke depan akan memasuki bulan puasa sehingga masyarakat juga sudah menyiapkan mudik Idulfitri 2026.

Dengan begitu, Sarman sebelumnya menduga waktu yang berdekatan tersebut membuat masyarakat tidak melakukan perjalanan mudik.

"Ternyata ini di luar dugaan, antusias masyarakat melakukan mudik libur Nataru baik untuk merayakan Natal maupun liburan akhir tahun dipicu oleh stimulus yang diberikan Pemerintah sebagai upaya terpadu untuk mereduksi beban biaya perjalanan masyarakat yang biasanya meningkat tajam menjelang akhir tahun," ujar Sarman.

Ia juga menyampaikan stimulus pemerintah menjadi daya tarik masyarakat, seperti diskon tarif tol serta diskon moda transportasi darat, laut, dan udara.

Sarman menambahkan berbagai sektor usaha juga akan lebih produktif dan menguntungkan bagi pengusaha selama periode libur Nataru.

"Berbagai sektor usaha akan lebih produktif dan cuan selama libur Nataru antara lain, seperti pusat perbelanjaan mall, grosir, jasa parcel natal, toko kue, hotel, motel, villa, apartemen, restoran, café, pusat kuliner, pengrajin oleh oleh khas daerah, aneka produk UMKM, mini market, dan pedagang mikro yang tersebar di berbagai objek wisata," tambahnya.

Industri makanan dan minuman juga akan untung karena peningkatan permintaan saat Nataru, khususnya produsen fashion/batik/kain khas daerah, makanan dan minuman seperti kue, roti, snack, daging, sosis dan minuman seperti sirup, soft drink dan minuman beralkohol.

"Untuk kebutuhan uang tunai, Bank Indonesia dan pihak  perbankan agar memastikan ketersediaan dalam berbagai pecahan uang rupiah baik melalui ATM maupun pengambilan langsung untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru 2025/2026," terangnya.

Perputaran uang akan tersebar di daerah yang penduduknya mayoritas merayakan Natal, seperti Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, dan berbagai Kabupaten di Indonesia. Lalu, daerah tujuan wisata favorit seperti Bali, Yogyakarta, Malang, Bandung, Bogor, dan lain-lain.

Melihat hal itu, Sarman mengimbau pengelola destinasi wisata, hotel, parkir, kuliner UMKM makanan, dan souvenir khas daerah untuk tidak menaikkan harga atau tarif yang berlebihan. Hal tersebut bertujuan agar pemudik tidak ragu untuk menghabiskan uang.

"Semoga liburan Nataru ini akan mampu menggerakkan ekonomi di berbagai daerah dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal IV-2025 yang ditargetkan di kisaran 5,00-5,04 persen sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 bisa bertahan di angka 5 persen atau lebih," tutup Sarman.

[Gambas:Video CNN]

(fln/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER