Harga minyak mentah dunia menguat hampir US$1 pada perdagangan Kamis (18/12), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan blokade terhadap kapal tanker yang masuk dan keluar Venezuela.
Kebijakan Trump tersebut memicu kekhawatiran gangguan pasokan, apalagi saat ini sebagian besar ekspor minyak Venezuela yang masih tertahan.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 98 sen atau 1,7 persen menjadi US$56,89 per barel, setelah sempat menguat lebih dari US$1. Sementara itu, minyak mentah Brent menguat 92 sen atau 1,54 persen ke level US$60,60 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis pasar IG, Tony Sycamore menilai eskalasi tekanan AS terhadap Venezuela menjadi pemicu utama kenaikan harga minyak.
"Meski detail penegakan masih belum jelas, eskalasi tekanan AS yang tak terduga terhadap rezim Maduro telah memicu kekhawatiran gangguan pasokan dan mendorong penutupan posisi jual di pasar yang sebelumnya jenuh," ujarnya.
Kemarin Trump memerintahkan blokade terhadap seluruh kapal tanker minyak yang masuk dan keluar Venezuela dan berada dalam daftar sanksi.
Trump juga menuding pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebagai organisasi teroris asing, meski mekanisme penegakan blokade tersebut belum dijelaskan secara rinci.
Sumber pasar dan data kepabeanan menunjukkan sebagian besar ekspor minyak Venezuela masih tertahan pada Rabu akibat kebijakan tersebut. Hal ini terjadi meski perusahaan minyak negara PDVSA telah kembali memuat kargo minyak mentah dan bahan bakar, yang sebelumnya menghentikan operasi akibat serangan siber.
Di sisi lain, kapal tanker yang disewa Chevron dilaporkan masih terus berangkat menuju AS. Pengapalan tersebut dilakukan berdasarkan izin khusus yang sebelumnya diberikan pemerintahan Trump.
Pekan lalu, AS menggunakan Coast Guard untuk menyita kapal tanker raksasa Skipper di dekat perairan Venezuela. Aksi tersebut menjadi penyitaan pertama kargo minyak Venezuela oleh AS.
Kabar blokade ini mendorong harga minyak naik lebih dari 1 persen pada sesi perdagangan Rabu (17/12). Kenaikan itu sekaligus menjadi rebound dari level terendah lima tahun yang sebelumnya dipicu oleh kemajuan pembicaraan damai Ukraina, yang membuka peluang pelonggaran sanksi terhadap Rusia.
Minyak mentah Venezuela menyumbang sekitar 1 persen dari pasokan global. Sebagian besar ekspor negara tersebut dikirim ke China.
(ldy/pta)