Jakarta, CNN Indonesia -- Dr Kent Brantly, pasien Amerika pertama yang tertular virus Ebola kini sudah mampu berjalan setelah sebelumnya dikabarkan sekarat. Obat eksperimental berbahan tembakau telah berhasil menyelamatkan nyawanya.
Obat tersebut diberi nama ZMapp, obat baru buatan Mapp Pharmaceuticals. Obat ini sebenarnya masih dalam proses penelitian (eksperimen). Keamanannya pada manusia belum pernah diteliti dan baru pernah dicoba pada monyet.
“Tapi memang obat ini digunakan pada dua pasien Amerika itu karena belum ada pilihan lain,” seperti disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI, Prof Tjandra Yoga Aditama, dalam surat elektronik yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (7/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ZMapp memiliki kandungan protein yang disebut dengan antibodi
monoclonal. Protein ini berfungsi untuk mengikat dan membuat virus Ebola dalam tubuh menjadi tidak aktif. Fungsinya memang mirip seperti antibodi kebanyakan, hanya saja monoclonal memiliki kandungan sel tertentu yang sangat ampuh terhadad Ebola.
ZMapp berisi kombinasi obat lain, yakni MB-003 dan ZMab. ZMapp juga berisi 3 jenis antibodi monoklonal yang di proses di tanaman Nicotiana benthamania. Tanaman ini adalah suatu jenis khusus daun tembakau.
Namun Tjandra mengatakan karena masih dalam proses penelitian, keampuhan obat ini belum teruji. Begitu juga dengan mekanisme kerjanya.
"Mekanisme kerjanya belum sepenuhnya diketahui, mungkin menghambat virus memperbanyak diri, atau melakukan neutralisasi virus itu. Untuk dapat kemudian diakui khasiat dan keamanannya serta digunakan secara luas, maka obat ini masih memerlukan proses penelitian, yaitu uji klinik fase 1, fase 2 dan fase 3," kata Tjandra menjelaskan.