GLOBAL HEALTH SECURITY AGENDA

Indonesia Waspada Penyakit Zoonosis Mematikan

CNN Indonesia
Kamis, 21 Agu 2014 09:30 WIB
Menteri Pertanian Suswono mengatakan ada empat penyakit zoonosis mematikan yang menjadi perhatian utama, yaitu: avian influenza (flu burung), rabies, anthrax, dan brucellosis (penyakit reproduksi menular pada ternak).
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyakit zoonosis masih menjadi perhatian pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian Suswono pada konferensi pers Global Health Security Agenda di Hotel Shangri-La, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (20/8).

Penyakit zoonosis ini merupakan infeksi yang ditularkan hewan ke manusia dan berpotensi menyebabkan wabah penyakit berbahaya dan menular. Menteri Pertanian Suswono mengatakan ada empat penyakit zoonosis mematikan yang menjadi perhatian utama, yaitu: avian influenza (flu burung), rabies, anthrax, dan brucellosis (penyakit reproduksi menular pada ternak).

Saat ini, baru sepuluh provinsi yang dinyatakan bebas rabies, sedangkan provinsi yang bebas flu burung hanya Maluku Utara. “Begitu pula dengan anthrax. Dalam sepuluh tahun terakhir ini daerah yang tertular anthrax juga masih ada,” kata Suswono kepada CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daerah tersebut mencakup Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Dalam melakukan pencegahan penyakit zoonosis, Suswono mengatakan pihaknya melakukan pengawasan melalui delapan balai veteriner. Selain itu, juga dengan vaksinasi yang dilakukan secara rutin.

Meski begitu, pria lulusan Institut Pertanian Bogor ini mengakui, pemerintah masih sering kurang waspada dalam mencegah mewabahnya penyakit zoonosis.

Menurutnya, peternakan rakyat masih sulit diawasi. “Kami menargetkan tahun 2020 bebas rabies dan flu burung. Sementara, bebas zoonosis pada tahun 2025,” kata Suswono.

Namun, jika penyakit zoonosis sudah mewabah, maka upaya yang harus dilakukan adalah depopulasi atau membasmi hewan yang terinfeksi. Suswono mencontohkan kasus flu burung yang terjadi beberapa tahun silam.

“Meski tidak mewabah ke manusia, kerugiannya mencapai sepuluh miliar. Syukurlah sudah kami temukan vaksinnya,” ujarnya.

***

Kepala divisi bidang kesehatan dan produk peternakan, Food and Agriculture Organization  (FAO) Juan Lubroth  yang juga hadir dalam konferensi pers itu mengatakan, perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak dalam mengatasi penyakit zoonosis.

Pendekatan tersebut dinamakan One Health, di mana terdapat kolaborasi antara berbagai kementerian dan elemen akar rumput untuk meningkatkan kualitas kesehatan sebuah negara.

“Kesehatan publik bukan hanya urusan Kementerian Kesehatan, tetapi juga kementerian lainnya dan masyarakat,” kata Juan.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan Indonesia telah mengadopsi pendekatan tersebut. Ia mencontohkan dibentuknya Komisi Nasional (Komnas) Flu Burung saat virus tersebut mewabah di Indonesia.

Komisi tersebut merupakan kerjasama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian, Kementerian Lingkungan Hidup, dan lainnya.

“Berkat kerjasama antara berbagai kementerian ini, kami berhasil mengatasi bencana flu burung,” ujar Nafsiah.

Nafsiah juga menjelaskan kesinambungan upaya yang dilakukan dalam memerangi penyakit zoonosis.

“Setelah wabah flu burung berhasil diatasi, namanya kemudian berubah menjadi Komnas Zoonosis. Kami bekerjasama sampai ke tingkat desa,” ucap Nafsiah kemudian menutup pembicaraan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER