Koleksi Prada pada Milan Fashion Week menimbulkan pertanyaan di benak para pengunjung. Ada kesan klasik yang dihadirkan. Namun, nuansa modernnya tidak hilang. Setelah pagelaran busana usai, muncul banyak pertanyaan untuk Miuccia Prada.
“Apakah koleksi Anda bercerita tentang tahun 1970-an?” tanya seseorang pengunjung. Yang lainnya bertanya, “Koleksi Anda mengenai masa depan, bukan?”
Miuccia hanya tersenyum bangga. “Bagi saya, ini kesuksesan,” ujarnya. Mengutip Guardian, Ia punya satu poin yang ingin ditampilkan, tetapi bukan tentang busana. “Saya terpaku pada keterampilan tangan dalam membuat desain tertentu,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miuccia bukan hanya tertarik pada kain. Ia juga menyukai hal-hal kecil seperti perabotan dan tempat lilin. “Saya semakin terobsesi dengan barang-barang pada zaman kuno beserta elemen masa lampau yang tidak mungkin ada sekarang,” ucapnya melanjutkan.
Koleksi yang dipamerkan pada Milan Fashion Week, merupakan wujud kecintaannya pada kain brokat, yang diproduksi sejak abad ke-19 sampai tahun 1960-an. “Kami membuatnya untuk koleksi ini. Dengan begitu, saya dapat berperan dalam melestarikan keterampilan tangan,” tuturnya.
Penghormatan terhadap keterampilan tangan dan kain kuno terdengar sentimental. Namun, bagi Prada itu merupakan hal baru. “Konfrontasi” adalah kata yang paling sering ia gunakan. Koleksi Prada kali ini banyak menggunakan warna-warna cerah, seperti kuning, merah, dan biru muda.
Setiap busana tampaknya lebih banyak memberikan kesan terurai, dengan ujung menjuntai yang merepresentasikan adanya tensi antara keinginan melestarikan kain kuno dan membuatnya mendapat tempat di dunia fesyen.
“Jika terlalu bersih dan sempurna, tidak bagus. Tidak akan ada yang menggunakannya,” katanya.