Ironi Indonesia, Negeri Kaya Pengimpor Bahan Makanan

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2014 12:50 WIB
"Indonesia sebagai negara dengan populasi besar masih harus mengimpor bahan makanan, padahal investor melihat peluang untuk memproduksi bahan-bahan makanan."
Bahan makanan (ilustrasi Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai salah satu negara dengan populasi terbanyak di dunia dan kaya dengan sumber daya alam, Indonesia masih menjadi negara pengimpor bahan-bahan untuk memproduksi suatu produk.

Hal ini menunjukkan perlunya produsen dan pengusaha di Indonesia untuk memperkaya pengetahuan tentang bahan pangan.

Pada 15-17 Oktober 2014 UBM Asia menyelenggarakan sebuah pameran bahan pangan Food Ingredients Asia bertempat di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pameran ini tidak hanya menjadi ajang bagi para pengusaha menunjukkan produk-produknya tetapi juga memperkaya para pengunjungnya dengan berbagai informasi tentang inovasi bahan pangan.

Produk Indonesia telah banyak mengisi rak-rak di supermarket besar Indonesia. Hal ini tampak membanggakan jika melihat kapabilitas Indonesia dalam memproduksi makanan dan minuman.

Yang menjadi pertanyaan apakah bahan-bahan untuk proses produksi ini berasal dari Indonesia?

“Indonesia sebagai negara dengan populasi besar masih harus mengimpor bahan makanan, padahal investor melihat adanya peluang untuk memproduksi bahan-bahan makanan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan lokal,” kata direktur bisnis UBM Asia Rungphech Rose Chitanuwat menjelaskan di acara konfrensi pers Food Ingredients Asia 2014 di Hotel Mulia, Jakarta, pada Rabu (01/10).

Ironisnya, Indonesia masih perlu mengimpor bahan-bahan pangan untuk memproduksi suatu produk. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi pasar bagi para pemain internasional.

Sayangnya potensi besar ini belum berkembang di negeri sendiri. Hal ini cukup mengkhawatirkan mengingat akan dilaksanakannya masyarakat ekonomi ASEAN tahun depan, Indonesia harus segera mengembangkan potensi-pontesinya dalam hal pangan jika ingin tetap bertahan.

Mengenal seluk-beluk pangan

Apa itu pangan? Dalam seminar-seminar dan konfrensi pada pameran ini akan dijelaskan secara rinci seluk-beluk bahan pangan. Seminar dan konferensi ini dapat diikuti pengusaha dan produsen pangan di Indonesia. Nantinya akan didatangkan narasumber terpercaya dari berbagai negara.

“Pangan harus aman secara jasmani & rohani, ekonomis agar dapat bersaing harganya, nikmat (dapat memberikan sensory experience), praktis, dan juga sehat,” direktur South East Asian Food and Agricultural Science and Technology Purwiyatno Hariyadi menjelaskan.

Bahan pangan sendiri tidak harus berupa berupa bahan baku seperti sayur-sayuran atau buah-buahan, tetapi juga bahan tambahan, yakni bahan alternatif yang digunakan dalam kegiatan produksi pangan dengan berbagai tujuan.

Tujuan dari bahan pangan ini sendiri adalah untuk menjamin keamanan pangan, memperpanjang masa aman, memperbaiki nilai gizi, memberikan atau memperbaiki sifat fungsional, memperbaiki sifat fisik produk seperti warna, meningkatkan penampilan lainnya, dan juga standarisasi.

Menurut Purwiyatno masyarakat perlu tahu pentingnya bahan pangan. Termasuk kualitas makanan dan minuman yang kita konsumsi karena dapat berpengaruh ke keseharian masyarakat Indonesia.

“Kualitas bahan pangan ini dapat meningkatkan produtivitas, di mana dengan meningkatnya kualitas hidup maka kualitas sumber daya manusia juga akan meningkat,” kata Purwiyatno.

Selain itu, masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai memperhatikan mutu hidup mereka. Seperti gaya hidup sehat yang mengonsumsi makanan sehat yang mengandung nilai gizi tinggi dan dapat bermanfaat bagi mereka.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER