Jakarta, CNN Indonesia -- Sushi, makanan khas Jepang ini kelihatannya amat sederhana. Namun, bagaimana cara terbaik menyantapnya?
Menggunakan jari, sumpit, dicelupkan ke dalam saus kedelai, dipulas dengan wasabi, satu suapan langsung atau dua kali suap? Satu-satunya hal yang pasti mengenai cara menyantap sushi adalah etiket dan kepraktisan.
Demi menjawab pertanyaan tersebut, CNN menyambangi restoran Sushi Sawada yang berlokasi di persimpangan paling bergengsi Tokyo, Ginza 4-chome.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan penghargaan dua bintang Michelin, Sawada merupakan tempat yang suci bagi sushi. Lalu berbincang dengan Koji Sawada tentang teknik yang tepat menyantap sushi yang tepat di Jepang.
Cara makan sushi: Dengan tangan Teknik dari restoran Sawada, pengalaman sushi yang sempurna adalah dengan menggunakan tangan saat mengambil sushi, lalu membalik sushi.
Ada alasan sederhana membalik sushi, bentuk dasar beras bisa hancur jika dicelupkan langsung ke dalam kecap. Nasi juga akan menyerap terlalu banyak saus dan merusak keseimbangan rasa.
Seperti kebanyakan para ahli pembuat sushi, Sawada membumbui setiap bagian sushi dengan campuran saus kedelainya atau menaburi garam sebelum sushi disajikan. Jadi tidak perlu lagi ritual mencelupkan.
"Tapi sisanya adalah sama," kata Sawada. "Pertama kali ikan harus menyentuh lidah." Namun sajian utama sushi di restoran sushi mengharapkan pelanggan untuk mencelup sushi mereka.
Anda akan menemukan hidangan kecap di meja. Kecap disebut dengan murasaki yang berarti ungu dalam bahasa sushi.
Cara makan sushi: Oshibori, gari, dan wasabiSetiap hidangan sushi akan disertai dengan oshibori basah (handuk tangan). Handuk tersebut berfungsi untuk membersihkan jari tangan Anda sebelum makan, atau saat menyantapnya.
Gunakan sumpit saat mengambil beberapa gari (acar jahe manis) untuk menyegarkan selera. Wasabi parut, lobak Jepang pedas, biasanya dioleskan pada nasi, disebut dengan 'shari' ketika sushi sudah dipadatkan.
Wasabi bisa dicampur dengan kecap (saus kedelai) untuk mencelupkan sashimi (ikan mentah tanpa nasi sushi), tapi bukan untuk sushi. Di restoran sushi modern dapat menyediakan permintaan wasabi tambahan.
Cara makan sushi: SumpitSawada memilih tidak melihat sushinya disantap menggunakan sumpit, meskipun restoran tersebut menyediakannya. Melihat secara cepat restoran sushi kebanyakan, orang-orang Jepang lebih memilih menggunakan sumpit untuk menikmati sushi ketimbang memakai jari-jari mereka.
Yumi Sone, seorang intruktur kuliner Tokyo, memilih sumpit untuk keanggunan saat menikmati sushi. "Tapi menggunakan sumpit bisa rumit ketika mencelupkan sushi terbalik," kata Yumi.
Sawada pun setuju, "Mencelupkan sisi ikan pertama setelah mengambil sushi tidak mudah dengan sumpit," kata koki tersebut.
"Banyak orang Jepang, bahkan selebriti ternama memegang sumpit mereka seperti ini....," kata Sawada sambil mengepalkan tangannya sambil memegang sumpit dan menyilangkannya menyerupai gunting.
Sawada percaya, hanya tangan berpengalamanlah yang mampu memberikan sensualitas sejati saat menyantap sushi. "Seperti saat memakan kari di India," katanya. "Kari hanya dapat terasa lebih baik saat dimakan dengan tangan."
Alasan lain mengenyahkan sumpit karena cetakan beras sushi terbaik adalah yang dibentuk cukup longgar. Metode itu menurut Sawada agar memberikan banyak udara di antara butir. Teknik itu menciptakan sushi yang meleleh di mulut.
Cara makan sushi: MemesanRestoran sushi terbaik biasanya tidak punya menu, lebih seperti parade icip dari makanan yang terbaik pada hari itu. Tidak sopan meninggalkan sepotong sushi baru terlalu lama di hadapan Anda. Hal itu dapat mengubah suhu, tekstur, dan kelembaban sushi.
Jangan ragu meminta ulang apapun, terutama yang Anda sukai. Sebuah petuah mengatakan ketika pelanggan gagal menginformasikan kesenangan mereka pada pembuat sushi, berarti pelanggan itu tidak menyukai sushi tersebut.
Itu sebabnya jika ada pelanggan yang tidak fasih berbahasa Jepang, pelanggan sebaiknya berbicara kepada pramutama restoran atau penutur Jepang sebelum melakukan reservasi.
Ada petuah mengatakan, “Jangan pernah mengambil piring di sekitar, selalu pesan piring baru yang langsung dari koki. Dengan cara ini, Anda dapat memesan jumlah shari lebih sedikit."
Ini merupakan praktik yang sering dijumpai di kalangan perempuan Jepang untuk mengimbangi pasangan mereka yang gemar makan. Meski jumlah potongan sama, tapi volume nasi perempuan-perempuan Jepang itu lebih sedikit.
Cara makan sushi: Teh agariRestoran sushi di Jepang menyajikan teh panggang hijau cokelat di akhir santapan. Teh disebut dengan 'agari'. Meskipun generasi baru koki sushi membuat hidangan yang dikenal pelanggan, tetapi sushi kelas atas adalah sesuatu yang membingungkan, untuk pribumi sekalipun.
Pada kenyataannya, sangat sedikit orang Jepang yang menikmati sushi di tingkat tertinggi. Jadi jika secara kebetulan Anda membawa teman Jepang Anda bersama, jangan heran melihat mereka sama kagumnya dengan Anda.