KULINER JEPANG

Petualangan Rasa dalam Semangkuk Ramen

CNN Indonesia
Minggu, 12 Okt 2014 15:06 WIB
Beraneka ramen yang ada di Jepang punya rasa dan sejarah masing-masing. Mencicip ramen sama seperti belajar sejarah Jepang itu sendiri.
Ilustrasi ramen (GettyImages via Thinstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepintas, ramen terlihat sederhana. Semangkuk masakan mi asal Jepang ini hanya berisi kuah berkaldu yang merendam sejumput mi berbahan dasar tepung terigu bersama irisan daging, telur, sayuran.

Jika dikulik lebih dalam, sejatinya ramen tidak sesepele itu. Beraneka ramen yang ada di Jepang punya rasa dan bahan dasar berbeda-beda. Sejarah di balik masing-masing jenis pun tidak sama.

Setidaknya, terdapat empat jenis dasar ramen. Ada shoyu yang kental saus kedelai. Shio merupakan versi ringannya. Ada pula miso yang menonjolkan rasa asin dari fermentasi kedelai. Terakhir, tonkotsu, yang dibuat dengan memasak tulang babi semalaman hingga kuah berubah tekstur menjadi krim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mencicip ramen sama seperti belajar sejarah Jepang itu sendiri. Semangkuk ramen bisa membawa penikmatnya berkelana, menjelajah daerah demi daerah di Negeri Sakura, hanya lewat lidah.

Mengutip laman CNN, berikut perjalanan yang bisa ditempuh lewat semangkuk ramen Jepang.

Miso Ramen Hokkaido

Miso ramen terbaik dibuat di Sapporo, Utara Hokkaido. Tempat itu memang tanah kelahiran miso ramen. Tahun 1955, seorang pelanggan meminta koki memasukkan mi ke dalam sup misonya.

Cita rasanya ternyata disukai. Tahun ke tahun, koki menyempurnakan kuliner hasil "kecelakaan" itu. Kuah supnya dibuat lebih kental, dan minya dipertebal. Kedai miso ramen di Sapporo tetap terbaik.

Shoyu Ramen Asahikawa

Tidak semua ramen di Hokkaido adalah miso. Sedikit melangkah ke timur laut dari Sapporo, akan ditemui daerah yang ramen di sekitar stasiunnya lebih bervariasi rasa. Daerah itu tak lain Asahikawa.

Ramen yang ditawarkan berjenis shoyu, yang dibuat dari daging babi dan kaldu ayam. Biasanya, shoyu ramen disajikan hangat, dengan tambahan seafood. Rasanya jadi lebih kaya.

Ramen Kari Muroran

Ramen yang satu ini tidak sepopuler miso atau shoyu. Ramen kari pertama kali dibuat tahun 1965, di Muroran. Sebuah kedai lokal mencoba mencampurkan mi ke dalam kari. Rasanya pedas nan nikmat.

Namun ramen itu tak banyak disukai. Sampai pada 2006, dibuat Muroran Curry Ramen Group untuk mempromosikannya. Strateginya berhasil. Resep itu dianggap sebagai kari ternikmat keempat.

Ramen Tonkotsu Kyushu

Ramen tonkotsu benar-benar tercipta secara tanpa uji coba. Sekitar tahun 1947, seorang koki tanpa sengaja meninggalkan tulang babi dalam sebuah panci berisi air mendidih, dalam waktu terlalu lama.

Ternyata, hasilnya amat lezat. Popularitasnya melejit, menyebar ke seluruh daerah di Pulau Kyushu. Kota Kumamoto dan Hakata bahkan mengadaptasinya, dengan memberi sentuhan rasa tersendiri.

Ramen Kumamoto Kyushu

Seperti Hakata, Kumamoto pun mengadaptai ramen tonkotsu. Dalam campuran sup seputih susu yang dibuat dari tulang babi, para koki di kota itu menambahkan kaldu ayam dan bawang putih.

Bawang putih tidak dicampurkan langsung. Melainkan, dengan menambahkan minyak hitam yang disebut mayu, dan segenggap keripik bawang yang disajikan bersama semangkuk ramen kumamoto.

Ramen Trendi di Tokyo

Berbagai ramen tradisional yang tersebar di seluruh kawasan Jepang, Tokyo menjadi pemain kuncinya. Ramen-ramen itu berkumpul di Ibu Kota, dan sebagian mendapat tambahan variasi lagi.

Ramen shoyu misalnya, sering dicampur dengan bumbu niboshi. Itu merupakan sarden kering dengan cita rasa gurih sekaligus sedikit pahit. Resep itu terinspirasi kuliner ogikubo.

Ramen trendi—hasil kolaborasi beberapa resep dan bumbu—seperti shoyu-niboshi banyak dijumpai di Tokyo. Namun jika ingin mencicipi ogikubo langsung, kedai legendarisnya bernama Harukiya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER