PEKAN CITA RASA

Berguru Ilmu Kuliner dari Koki Perancis

CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2014 10:59 WIB
Anda akan melihat para koki handal membagikan ilmu mereka.
Para koki profesional dari Perancis di acara Konfrensi pers Pekan Cita Rasa di Restoran Casis, Jakarta. (Windratie/ CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seseorang tidak bisa mendapatkan cita rasa masakan suatu negara jika dia tidak memahaminya, dia harus mempelajarinya. Masakan memang bukan sekadar benda mati tanpa makna, ada banyak hikayat tersirat di dalamnya.  Itu sebabnya makanan dan pengetahuan begitu terikat. 

Pada 1990, Jean-Luc Petitrenaud, seorang jurnalis kuliner asal Perancis menggagas sebuah acara yang bernama La Semaine du Gout, dalam Bahasa Indonesia kata itu berarti Pekan Cita Rasa. 

Tradisi baru ala Perancis tersebut dirancang agar para koki dan profesional di bidang kuliner dapat menularkan gairah memasak mereka kepada publik anak-anak. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep semacam ini lalu diadaptasi di berbagai belahan dunia, seperti Tiongkok, Jepang, Australia, Spanyol, dan Malaysia. Sejak tahun lalu, Pekan Cita Rasa telah hadir di Indonesia. 

Kini di tahun keduanya, Pekan Cita Rasa akan diselenggarakan pada 13 – 18 Oktober. Secara serentak acara ini juga diselenggarakan di Perancis dan berbagai negara di dunia.  

Intitute Francais Indonesia memutuskan membuat konsep PCR yang berbeda. “Di Perancis acara ini untuk anak-anak yang tidak belajar tata boga, mereka tidak bekerja atau belajar tentang kuliner. 

"Pada dasarnya mereka anak-anak, dan para koki datang ke sekolah mengajarkan tentang rasa, tentang bagaimana seharusnya memilih bumbu masakan,” kata Nabila Hkikat, Koordinator Pekan Cita Rasa, dalam konferensi pers acara Pekan Cita Rasa 2014, di Restoran Casis, Jakarta, Selasa (7/10).

Nabila mengatakan, acara ini amat menjangkau publik karena makanan memiliki bahasa yang sama  di setiap negara dan budaya.

Acara yang diselenggarakan oleh Institut Perancis di Indonesia merangkul 800 siswa berbagai usia di Indonesia serta 19 koki Perancis dan Indonesia dalam berbagai lokakarya memasak. 

Para koki profesional tersebut ingin memberikan pendidikan tentang cita rasa kepada orang-orang muda di Tanah Air. Harapannya adalah PCR dapat membangkitkan keingintahuan anak-anak tentang keanekaragaman rasa. Juga berbagai informasi profesi yang terkait dengan gastronomi. 

Nantinya acara ini dapat menjadi pijakan lebih lanjut antara sekolah menengah kejuruan dengan para pelaku bisnis rumah makan. 

Ini bukan tentang gastronomi 

Pada kenyataannya, yang ingin ditekankan dalam PCR adalah lebih kepada pendidikan yang diberikan para koki profesional tersebut, bukan mengenai gastronomi. 

“Anda tidak akan melihat demo memasak seperti yang Anda lihat di mal atau pameran makanan. Anda akan melihat para koki handal membagikan ilmu mereka, berbagi gairah tentang makanan kepada para siswa,” kata Nabila. 

Beberapa koki tersohor hadir untuk membagikan ilmunya, seperti Jerome Laurent dari Perancis dan Vindex dari Indonesia. Mereka serta para koki lainnya akan menemui secara langsung siswa-siswi dari Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Tata Boga di Jakarta. Di antaranya SMK 27, SMK 30, SMK 37, dan SMK 57, serta Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid. 

Selain itu, koki Andhini dan Gerald akan mengajak siswa-siswi Sekolah Perancis Lycee Francais de Jakarta mengenal dunia kuliner sekaligus belajar memasak kegiatan interaktif. Koki Gilles dan Antoine juga akan mengenalkan dan mempraktikkan resep-resep unik yang mudah dibuat. 

"Saya akan mengajarkan anak-anak sekolah dasar memasak.  Saya juga harus hati-hati dengan peralatan memasak yang mereka gunakan, tidak boleh terkena panas, pisaunya juga tidak boleh terlalu tajam, harus pakai pisau plastik,” kata lulusan sekolah kuliner At-Sunrice Singapura itu kepada CNN Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER