Jakarta, CNN Indonesia -- Koki Jamie Oliver dikenal dengan kampanye
global better food education-nya. Namun, kali ini koki Inggris yang sudah menjadi selebriti media itu harus menerima kemarahan orang-orang Afrika Barat. Sebabnya, Jamie memasak hidangan klasik khas daerah Afrika memakai interpretasinya.
Beras Jollof versi Jamie, yang terkenal di Afrika Barat, membuat ribuan orang murka padanya. Kemarahan tersebut dituangkan di website sang koki. Tidak sedikit pakar makanan mengatakan mereka terkejut dengan resep tersebut.
Versi asli resep tersebut, masakan beras Jollof dibuat dengan tomat dan rempah-rempah. Namun koki yang mendunia lewat tayangan Naked Chef itu memasukkan seluruh sayuran dan buah seperti ceri, bawang, paprika, dan cabai Scotch Bonnet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamie juga menyarankan pembaca untuk memakai ketumbar, peterseli, dan sepotong lemon. Bahan-bahan tersebut sebelumnya sama sekali tidak biasa dikaitkan dengan resep beras Jollof.
Jamie tidak tampak selama berbulan-bulan setelah resep itu diposting pada Juni lalu. Komentar penuh amarah pembaca mulai muncul di website beberapa minggu lalu sebelum pengguna media sosial bergabung dalam percakapan. Sekarang, resep unik itu menarik sekitar 4.500 komentar.
Seperti dilaporkan oleh laman Independent, dalam waktu 24 jam terakhir pengguna Twitter sudah mulai melabeli peristiwa tersebut dengan #jollofgate skandal, setelah memicu sebuah kritik. Blog Motley Musings yang membahas bagaimana Afrika diwakili dalam budaya popular menulis, "Orang-orang terkejut bahwa resep tersebut begitu jauh berbeda dari aslinya."
Tulisan dalam blog tersebut memperingatkan orang-orang Afrika agar mereka menanggapi secara serius makanan tradisional mereka. Namun Jamie melakukan pembelaan diri. Koki 39 tahun tersebut mengatakan bahwa dia menciptakan interpretasi setelah mempertimbangkan banyak variasi tradisional dari beras.
Blogger itu melanjutkan, "Kita seharusnya bertanya pada diri sendiri apa manfaat yang benar-benar dapat diambil dari 'penghargaan' Jamie Oliver terhadap masakan beras Jollof. Hal itu tidak dapat diterjemahkan ke dalam nilai-nilai bangsa Afrika.
Menurut penulis blog tersebut, selama ini budaya Afrika telah diterjemahkan tanpa manfaat langsung untuk bangsa Afrika sendiri, dan orang-orang sangat sensitif terhadap hal tersebut.
Perwakilan orang Afrika Barat Vera Kwakofi mengatakan, banyak paparan bahan-bahan lain dalam sebuah piring tidak selalu hal yang baik. "Bahaya adalah dalam lima tahun (resep) versinya (Jamie) akan menjadi yang resmi," katanya.
Masakan beras Jollof juga mengalami guncangan ketika salah satu supermarket menghapus resep jolof dari situs internetnya setelah pengguna Twitter menyebutnya tidak otentik.
Konfirmasi Jamie hanya keluar dari mulut juru bicaranya. Katanya, "Jelas tidak ada niat menyinggung siapa pun, itu sebabnya resep tersebut hanya ditulis pada website
Jamie Magazine. Resep itu menggambarkan sentuhan Jamie pada masakan beras Jollof."