HIDUP SEHAT

5 Mitos Keliru Tentang Sarapan

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Nov 2014 10:42 WIB
Jika memutuskan untuk makan di pagi hari, pastikan apa yang disantap adalah makanan yang sehat yang akan menyehatkan tubuh.
Yogurt plus buah. (CNN Indonesia/Gettyimages/arinahabich)
Jakarta, CNN Indonesia -- Makanan pertama yang disantap saat pagi hari adalah sarapan. Banyak orang beranggapan sarapan adalah makanan terpenting di sepanjang hari, tetapi hal tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar.

Dilansir dari laman CNN, berikut lima mitos tentang sarapan yang perlu diluruskan.

1. Sarapan bisa menurunkan berat badan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian terbaru yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bukti bahwa tidak ada korelasi langsung antara sarapan dengan penurunan berat badan. Orang yang ingin berdiet sama sekali tidak dipengaruhi apakah mereka menyantap sarapan maupun tidak.

Penelitian ini mengambil sampel 300 orang yang terserang obesitas di rentang usia antara 20 hingga 65 tahun. Sampel kemudian dibagi dalam dua kelompok, pertama adalah kelompok yang diwajibkan sarapan sementara yang kedua tidak. Selama 16 minggu ternyata para ilmuwan tidak melihat adanya penurunan berat badan pada kelompok yang wajib mengkonsumsi sarapan.

"Meski penelitian kami menunjukkan sarapan bukanlah kunci bagi penurunan berat badan, kami hanya membandingkan efektivitas antara sarapan dan melewatkan sarapan," kata Emily Dhurandhar, asisten profesor di University of Alabama di Birmingham.

2. Hindari menyantap sereal saat sarapan

Sereal instan seringkali dihindari untuk disantap saat sarapan karena kandungan gula yang tinggi. Namun hal tersebut tidak lantas membuat Anda sama sekali menjauhi sereal kemasan.

Sereal yang baik disantap saat sarapan adalah sereal yang terbuat dari biji gandum utuh atau oat. Sereal ini mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Sepertiga hingga setengah cangkir sereal seperti muesli juga baik disantap untuk mengawali hari dengan sehat.

Nasi goreng, sarapan berat ala Indonesia (CNN Indonesia /Thinkstock)


3. Menu sarapan harus makanan berat

Untuk mendongkrak energi saat menjalani aktivitas di pagi hari, ada anggapan menu sarapan haruslah makanan berat. Namun pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Menu sarapan yang tepat harus mempertimbangkan apa saja aktivitas yang akan dikerjakan.

Beberapa orang yang tidak memiliki aktivitas berat di pagi hari memilih untuk melewatkan sarapan, agar tidak terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat maupun glukosa. Meski begitu sarapan dapat membantu mendongkrak energi bagi mereka yang memiliki gaya hidup aktif.

4. Makan sedikit akan membantu mengurangi asupan kalori

Tidak ada jaminan bila Anda makan dalam porsi kecil saat sarapan akan mereduksi keinginan untuk mengurangi asupan kalori pada sore hari. Sebuah penelitian dari University of Missouri menemukan bahwa sarapan, terutama hidangan yang tinggi protein, akan meningkatkan kadar dopamin yang dapat mengurangi keinginan makan berlebih di sisa hari.

Sarapan tidak menjamin Anda tidak akan mengkonsumsi kalori di sore atau malam hari, namun akan membantu mengatur kadar glukosa. Sarapan akan membantu memangkas resiko penyakit.

5. Sarapan adalah makan paling penting

Seringkali orang menganggap sarapan adalah waktu makan terpenting. Kenyataannya menu sarapan yang biasanya dalam porsi kecil belum cukup memenuhi kebutuhan gizi di sepanjang hari. Hal yang patut diperhatikan lebih jauh adalah kandungan kalori dalam setiap makanan yang disantap. Entah itu akan dibagi dalam dua kali makan atau enam kali.

Jika Anda memutuskan untuk makan di pagi hari, pastikan apa yang Anda santap adalah makanan yang sehat yang akan menyehatkan tubuh.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER