Mengenal Kanker Getah Bening, Penyakit Ria Irawan

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2014 19:14 WIB
Ria Irawan kaget didiagnosis kanker kelenjar getah bening stadium 3. Apa itu kanker getah bening? Apa saja gejalanya?
Ilustrasi kanker (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ria Irawan kaget didiagnosis kanker kelenjar getah bening. Tak tanggung-tanggung, dokter mengatakan kankernya sudah masuk stadium 3. Apa itu kanker getah bening? Apa saja gejalanya?

Kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah kanker dari sistem limfatik, jaringan pelawan penyakit tubuh. Sistem limfatik meliputi kelenjar getah bening, limpa, kelenjar timus dan sumsum tulang. Limfoma dapat memengaruhi semua daerah-daerah serta organ-organ lain di seluruh tubuh.

Ada banyak jenis limfoma dengan dua jenis utama, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Limfoma Hodgkin

Pada limfoma Hodgkin, sel-sel dalam sistem limfatik tumbuh tidak normal dan dapat menyebar di luar sistem limfatik.

Dilansir Mayoclinic, Kamis (13/11), gelajanya antara lain: pembengkakan tanpa rasa sakit kelenjar getah bening di leher, ketiak atau pangkal paha, kelelahan terus-menerus, demam dan menggigil, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kehilangan nafsu makan, gatal, dan peningkatan sensitivitas terhadap efek alkohol atau nyeri pada kelenjar getah bening setelah minum alkohol.

Tidak jelas apa yang menyebabkan limfoma Hodgkin. Kebanyakan dokter mengetahui bahwa kebanyakan limfoma Hodgkin terjadi ketika sel pelawan infeksi yang disebut sel B mengembangkan mutasi pada DNA-nya. Mutasi memberitahu sel untuk membelah dengan cepat dan terus hidup ketika sel sehat akan mati.

Mutasi menyebabkan pertumbuhan yang berlebih, sel B yang abnormal terakumulasi dalam sistem limfatik, di mana mereka mendesak sel-sel sehat dan menyebabkan tanda-tanda dan gejala limfoma Hodgkin.

Faktor risikonya antara lain riwayat keluarga menderita limfoma, pernah terinfeksi Epstein-Barr, dan memiliki kekebalan tubuh yang rendah seperti pada pengidap HIV-AIDS.

Limfoma Non-Hodgkin

Dalam limfoma non-Hodgkin, tumor berkembang dari limfosit - sejenis sel darah putih. Gejalanya antara lain pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau pangkal paha, nyeri atau pembengkakan perut, nyeri dada, batuk atau kesulitan bernapas, kelelahan, demam, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan.

Limfoma non-Hodgkin terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak limfosit normal. Normalnya, limfosit melalui siklus hidup yang dapat diprediksi. Limfosit lama mati dan tubuh menciptakan limfosit baru untuk menggantikannya. Pada limfoma non-Hodgkin, limfosit tidak mati, tapi terus tumbuh dan membelah. Kelebihan pasokan limfosit ini berkerumun ke kelenjar getah bening, menyebabkannya membengkak.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER