Jakarta, CNN Indonesia -- Meninggalnya bocah manis berusia dua tahun, Ashira Shalva Riko, karena mengidap neuroblastoma menyisakan kenangan tersendiri bagi keluarga. Di mata keluarga, Ashira adalah anak yang ceria bahkan saat dalam kondisi sakit.
"Meski terpasang infus, pas minum susu Ashira maunya pegang botol susu sendiri," ujar Revina Raymond (29), ibunda Ashira, saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (16/11).
Revi mengenang, semenjak lahir Ashira jarang sakit-sakitan. Saat suntik vaksin pun, putri pertamanya itu tak pernah menangis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Ashira pertama kali mengeluh sakit pada bagian perut, bocah nan imut itu jarang rewel. "Kalau sakit sering minta diusap-usap perutnya," kata Revi.
Sang ayah, Wahyu Fathir Riko Yoi (30) juga memiliki kenangan yang sama. Riko menceritakan keaktifan putrinya saat dirawat di rumah sakit di daerah Bintaro.
"Ashira kalau malam hari masih senang main perosotan sendirian di kamarnya,” kata Riko. Alat-alat permainan yang disediakan pihak rumah sakit akhirnya dibawa masuk ke ruang perawatan Ashira.
Sebelum dibawa ke Guangzhou untuk menjalani perawatan intensif, Ashira juga masih sering berlarian dan menciumi sanak sodara.
"Baru pas di pesawat dia (Ashira) tidur dan maunya digendong terus," tuturnya.
Namun Tuhan berkata lain, pada Selasa (11/11) lalu, Ashira mengembuskan napas terakhirnya. Revi dan Riko mengatakan telah ikhlas dan merelakan kepergian buah hati tercintanya.
"Ashira meninggalkan kami saat keluarga sudah siap dan merasa tenang," ucap Riko.
(Baca juga:
Suasana Haru di Pemakaman Ashira)