Jakarta, CNN Indonesia -- Mengungkapkan rasa sayang ke teman atau kekasih kini bukan hal sulit. Kalau tak berani mengucapkan langsung, ada
gadget yang membantu. Bisa lewat telepon, pesan singkat, atau sosial media.
Yang jelas, itu jauh lebih mudah ketimbang mengungkapkan rasa hati pada orang tua, terutama ibu. Mengapa demikian?
Psikolog Roslina Verauli mengatakan, pola budaya Asia yang menjadi penyebabnya. Ditemui di Kebayoran, Jakarta, Selasa (25/11) ia menuturkan, budaya Asia memengaruhi rasa malu untuk menyatakan rasa sayang manusia kepada orang tuanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kebanyakan orang Asia memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang tuanya, karena ada power distance di antara mereka,” kata Verauli.
Itu, tidak lain disebabkan oleh hubungan vertikal antara orang tua dan anak. Posisi orang tua sebagai pemegang peran superior bagi anak-anaknya.
Meskipun sulit, kata Verauli, anak sangat perlu menyampaikan rasa sayang kepada ibunya. Terutama, secara verbal. Sebab Verauli mengatakan, ungkapan sayang non-verbal tidak cukup.
“Sebagian besar orang Asia menyatakan rasa sayang kepada orang tua dengan non-verbal. Memberi hadiah, mengajak pergi, itu saja tidak cukup,” ujar Verauli menjelaskan.
Menurutnya setiap manusia memerlukan konfirmasi secara verbal. Itu juga terjadi pada hubungan asmara. “Misalnya kita pacaran tapi pacar kita tidak pernah bilang sayang, kita tidak percaya kan,” katanya.
Pernyataan itu dibutuhkan, terutama oleh perempuan. “Mereka sangat senang jika mendapatkan pernyataan seperti ini,” kata Verauli lagi.
Menyatakan rasa sayang secara verbal, menurut Verauli sangat bermanfaat, terutama bagi orang tua, khususnya ibu. Ungkapan cinta mampu meningkatkan perasaan berharga dan mendukung orang tua dalam melewati masa transisi di usianya.