Jakarta, CNN Indonesia -- Warna dan kekentalan air mani dipengaruhi oleh berbagai hal, dari usia, makanan, hingga frekuensi ejakulasi. Beberapa perubahan pada warna air mani patut dicurigai dan bisa dikategorikan tidak normal.
Dilansir dari
Mayo Clinic, air mani yang normal biasanya berwarna putih awan, sedikit kuning atau sedikit abu-abu. Konsistensinya sedikit kental sesaat setelah ejakulasi, tetapi akan mencair setelah 20 sampai 30 menit kemudian.
Perubahan warna dan kekentalan air mani bisa saja terjadi, biasanya hanya bersifat sementara dan tidak berpengaruh pada kesehatan. Namun, bila perubahan warna air mani berlangsung lebih dari seminggu, ada kemungkinan disebabkan karena kondisi tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air mani dikatakan tidak normal bila warnanya berubah menjadi kuning pekat, hijau, merah atau cokelat tua. Jika kondisi ini terjadi selama beberapa hari, segeralah konsultasikan ke dokter.
Air mani berwarna merah atau kecokelatan saat ejakulasi, kemungkinan ada pembuluh darah pecah di prostat. Darah persisten yang keluar bersama air mani juga bisa terjadi akibat infeksi, trauma atau dalam kasus yang parah bisa terjadi karena adanya kanker.
Air mani yang berwarna kuning atau hijau dapat mengindikasikan adanya infeksi, mungkin karena penyakit menular seksual yang disebut gonore atau kencing nanah. Segera konsultasikan ke dokter, karena jika air mani berubah warna akibat infeksi gonore maka diperlukan pengobatan antibiotik.
Untuk aroma, air mani yang normal biasanya berbau klorin. Bila air mani Anda berbau busuk, hampir selalu dipastikan merupakan tanda infeksi.