Jakarta, CNN Indonesia -- Orang tua sering mengatakan pada anaknya untuk tidak pipis di kolam renang. Tapi tidak sedikit orang dewasa yang masih sering melakukannya. Bahkan perenang kompetitif sekali pun melakukannya.
Dikutip dari laman Independent, menurut survei yang dilakukan oleh Water Quality and Health Council, seperlima dari semua perenang di Amerika mengaku pipis di kolam renang.
Jajak pendapat itu menemukan, kebanyakan orang yang menggunakan kolam renang tidak menyadari penyakit yang dibawa dari kolam renang terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika alasan sederhana paling menjijikan tidak cukup membuat orang mencari toilet yang tepat, ada alasan lainnya, yaitu asam uric.
Asam uric adalah bahan kimia pada diri seseorang yang jika bercampur dengan zat klorin di dalam kolam renang bisa menciptakan reaksi kimia jahat. Klorin di dalam kolam renang membunuh bakteri E.Coli. Namun bukan berarti klorin tidak membentuk iritasi.
Para peneliti paham bahwa klorin bisa bereaksi dengan air seni, keringat, dan bahan organik lainnya yang menghasilkan kontaminan dalam kolam renang.
Para ilmuwan di Amerika Serikat dan Tiongkok bekerjasama mencari tahu mengapa dua senyawa, trichloramine dan sianogen klorida muncul di kolam renang.
Setelah ditelusuri, para ilmuwan menemukan bahan kimia, yang berasal dari tubuh, sebagai zat yang paling mungkin jadi penyebabnya. Bahan kimia tersebut tak lain adalah urine.
Cyanogen chloride adalah senyawa yang sangat beracun, dapat mengganggu kemampuan tubuh menghirup oksigen. Trichloramine punya reputasi tak kalah buruk, zat ini bisa mengiritasi paru-paru dan merusak kulit.
Ernest Blatchley III, peneliti dari Purdue University, menemukan beberapa kasus orang-orang yang jatuh sakit karena senyawa tersebut.
Di Amerika Serikat terdapat lebih dari 8,5 juta kolam renang, 309 ribu di antaranya adalah kolam renang komersial, menurut data dari Asosiasi Renang dan Spa Profesional, AS. Itu adalah jumlah yang sangat banyak, dengan potensi penyakit yang banyak pula.