PENELITIAN KESEHATAN

Mengungkap Penyakit dari Bulan Kelahiran

CNN Indonesia
Minggu, 30 Nov 2014 10:01 WIB
Banyak penelitian mengaitkan antara musim atau bulan seseorang dilahirkan dengan kesehatan mereka di kemudian hari. Bagaimana 'ramalan' kesehatan Anda?
Ilustrasi kesehatan (Thinkstock/Tomwang112)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak penelitian mengaitkan antara musim atau bulan seseorang dilahirkan dengan kesehatan mereka di kemudian hari. Meskipun para ilmuwan tidak yakin mengapa kedua faktor tersebut terkait, tapi ada hipotesa tentang kadar Vitamin D dan fluktuasi suhu yang mungkin jadi penyebabnya.

Dikutip dari laman Prevention, berikut ini adalah kondisi kesehatan fisik dan mental yang dikaitkan dengan musim di mana seseorang dilahirkan. Namun tak usah panik jika ulang tahun Anda berada di 'zona bahaya'. Penelitian ini membuktikan sebab dan akibat, banyak ketidakpastian yang menyertainya.

Lahir di musim gugur: alergi makanan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak-anak yang lahir di musim gugur diprediksi sebanyak 30 sampai 90 persen lebih mungkin alergi terhadap susu, telur, dan kacang, dari anak-anak yang lahir di musim lain, berdasarkan penelitian dalam jurnal Allergy.

Salah satu alasan potensialnya, bayi yang lahir di musim gugur mengalami kekurangan Vitamin D selama periode penting perkembangan. Hal itu dapat memengaruhi sistim kekebalan tubuh mereka sehingga mereka rentan terhadap alergen tertentu.

Lahir di musim gugur: asma

Penelitian di Taiwan pada 2013 menemukan bahwa anak-anak yang lahir di musim gugur 13 persen berpotensi lebih besar mengidap asma dibandingkan yang lahir di musim semi. Cuaca dingin selama beberapa bulan pertama, menurut para peneliti, bisa memicu reaksi alergi penyebab asma.

Lahir di musim dingin: kekurangan sosial ekonomi

Bayi musim dingin, menurut studi dari University of Notre Dame pada 2009, terlahir kurang beruntung. Peneliti menganalisis data sensus dan akte kelahiran di Amerika Serikat. Mereka menemukan hubungan antara ibu yang melahirkan saat musim dingin cenderung menikah tanpa ijazah Sekolah Menengah Atas.  

Lahir di musim dingin: kidal

Para peneliti Jerman menemukan, laki-laki yang lahir antara November dan Januari secara signifikan lebih mungkin menjadi kidal. Hal itu dikaitkan dengan efek testosteron pada perkembangan otak janin.

Tingginya kadar testosteron dalam rahim dapat menunda pematangan belahan otak kiri yang menyebabkan seseorang menjadi kidal di kemudian hari. Periode sinar matahari yang lama dari Mei sampai Juli memacu sekresi lebih tinggi hormon tersebut.

Laki-laki yang lahir di akhir musim gugur atau musim dingin awal mendapat dosis testosteron yang tinggi setelah mereka dibentuk selama 4 bulan di rahim, yang menentukan tangan dominan mereka.

Lahir di musim semi: limfoma non-hodgin

Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer 2014 menemukan, orang yang lahir di musim semi, Maret sampai Mei, berpotensi 25 persen mengembangkan limfoma non-hodgins saat dewasa dibandingkan mereka yang lahir di bulan September sampai November.

Orang-orang yang lahir di bulan April, memiliki risiko tinggi terkena kanker sel darah putih. Para peneliti percaya hal itu disebabkan oleh sesuatu yang disebut sebagai 'hipotesis eksposur yang tertunda'.

Artinya, bayi yang lahir di bulan musim semi mungkin belum terkena infeksi tertentu selama perkembangan kekebalan mereka. Mereka dapat mengembangkan respons imun yang abnormal sehingga rentan terhadap limfona non-hodgkin.

Lahir di musim semi: penyakit autoimun

Penelitian yang dilakukan oleh BMC Medicine pada 2012 menemukan, bayi yang lahir pada musim semi lebih mungkin mengalami masalah penyakit autoimun. Termasuk multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, dan kolitis ulserativa yang banyak terjadi pada orang-orang yang lahir di bulan April.  

Lahir di musim semi: melanoma

Penelitian yang dipublikasikan oleh International Journal of Epidemiology menemukan orang yang lahir di musim semi berpotensi 21 persen mengidap melanoma saat usia mereka 30-an. Bayi-bayi tersebut bisa jadi terkena paparan sinar UV yang lebih tinggi di bulan-bulan pertama setelah kelahiran mereka. Akibatnya mereka rentan terhadap risiko kanker kulit.    

Lahir di musim panas: bunuh diri

Orang-orang yang lahir di musim panas berisiko lebih tinggi untuk bunuh diri, menurut hasil studi di Hungaria pada 2010. Orang yang lahir di bulan Juli, 14 persen lebih mungkin memutuskan bunuh diri dari mereka yang lahir Desember.

Peneliti yakin hal itu disebabkan oleh interaksi kompleks antara musim kelahiran dan berbagai neurotransmiter, yang terlibat dalam perilaku bunuh diri.

Lahir di musim panas: suasana hati berubah-ubah

Sering merasakan suasana hati yang berubah-ubah barangkali Anda memiliki temperamen cyclothymic. Ditandai dengan ayunan suasana hati dari sedih lalu ceria. Dalam penelitian dipublikasikan oleh European College of Neuropsychopharmacology, peneliti menemukan orang yang lahir di musim panas  lebih mungkin memiliki temperamen ini.

Saat lahir bagaimana neurotransmiter bekerja akan berubah. Hal itu disebabkan oleh nutrisi, kuman atau alergen di udara, serta cahaya dan suhu di rahim dan tak lama setelah bayi lahir, ungkap peneliti Xenia Gonda.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER