KESEHATAN SEKSUAL

Azoospermia, Saat Air Mani Tak Punya Sperma

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2014 12:36 WIB
Karena kondisi tertentu, jumlah air mani dalam sperma bisa berkurang atau tidak ada sama sekali. Kondisi ini dikenal dengan istilah azoospermia.
Ilustrasi sperma (Getty Images/ThorstenSchmitt)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam kondisi normal, saat ejakulasi pria akan mengeluarkan air mani yang mengandung jutaan sperma. Tapi karena kondisi tertentu, jumlah air mani dalam sperma bisa berkurang atau tidak ada sama sekali. Kondisi ini dikenal dengan istilah azoospermia.

Azoospermia didefinisikan sebagai kondisi di mana tidak adanya sperma dalam air mani saat pria ejakulasi. Hal ini terjadi pada 5 persen dari pria infertil dan menjadi penyebab susahnya pasangan suami istri mendapatkan keturunan.

Penyebabnya bisa dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu masalah ketidakkeseimbangan hormonal, kerusakan testis, dan masalah pada saluran reproduksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kondisi medis yang menjadi penyebab azoospermia:

1. Kegagalan testis primer, sindrom Klinefelter (kondisi kekurangan androgen)
2. Microdeletion kromosom Y
3. Infertilitas genetik akibat kelainan kromosom (kariotipe)
4. Infertilitas genetik yang tak bisa dijelaskan
5. Kegagalan testis sekunder, sindrom Kallman
6. Defisiensi gonadotropin yang tak bisa dijelaskan
7. Hipotalamus atau tumor pituitary
8. Hiperprolaktinemia (peEpididimitisningkatan hormon prolaktin)
9. Pengobatan kanker (kemoterapi, radiasi, operasi)
10. Efek varikokel (pelebaran pembuluh darah di dalam skrotum)
11. Penekanan pituitary, induksi obat (steroid anabolik, alkohol, glukokortikoid)
12. Penggunaan suplemen testosteron
13. Hiperplasia adrenal kongenital
14. Penyakit parah (kanker, ginjal atau gagal hati)
15. Diabetes mellitus
16. Anemia sel sabit
17. Hemachromatosis (gangguan genetik yang menyebabkan tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan yang masuk ke dalam tubuh)
18. Autoimun sperma
19. Paparan pestisida atau racun (termasuk di kolam air panas dan bak mandi)
20. Testis tidak turun pada saat lahir
21. Obstruksi, congenital absence of the vas deferens (CAVD atau tidak adanya vas deferens)
22. Obstruksi duktus ejakulasi
23. Epididimitis (peradangan pada epididimis)
24. Trauma skrotum atau pembedahan
25. Young syndrome
26. Vasektomi.

Dilansir Mayo Clinic, gejala utama azoospermia adalah ketidakmampuan untuk menghamili pasangan. Mungkin tidak ada tanda-tanda jelas lainnya. Namun dalam beberapa kasus, masalah mendasar seperti riwayat ketidakseimbangan hormon dalam keluarga, vena testis membesar, atau kondisi yang menghalangi lewatnya sperma dapat menyebabkan gejala.

Rendahnya jumlah sperma dalam air mani juga bisa menimbulkan gejala sebagai berikut:

1. Masalah dengan fungsi seksual, misalnya dorongan seks rendah atau kesulitan mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi)
2. Nyeri, bengkak atau benjolan di daerah testis
3. Penurunan jumlah rambut wajah atau tubuh.


LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER