PENELITIAN KESEHATAN

Perkawinan Tak Harmonis Berisiko Menyerang Jantung

CNN Indonesia
Minggu, 30 Nov 2014 15:38 WIB
Menurut penelitian, kualitas pernikahan berkaitan dengan risiko penyakit jantung. Bila kondisi perkawinan tidak bahagia, periksalah diri ke dokter jantung.
ilustrasi pernikahan tak bahagia (Thinkstock/Jeffrey Hamilton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bila Anda sedang dalam kondisi perkawinan yang tidak bahagia, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jantung. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh para sosiolog dari Michigan State University menemukan pasangan yang tengah menjalani perkawinan yang tidak harmonis punya kemungkinan penyakit jantung lebih tinggi daripada mereka yang menjalani perkawinan yang harmonis. Risikonya lebih besar pada perempuan.

Penelitian ini didanai oleh National Institute of Aging dan baru saja dipublikasikan di Journal of Health and Social Behavior. Penelitian ini bertujuan meneliti apakah kualitas pernikahan dapat berkaitan dengan risiko penyakit jantung. Mereka juga mencari tahu apakah gender dan usia berpengaruh pada perkawinan dan kesehatan jantung.

Peneliti Hui Liu dan Linda Waite dari Michigan State menganalisis data yang berisi dari lebih dari seribu pria dan perempuan yang telah menikah. Mereka berada pada rentang usia 57 sampai 85 tahun. Responden menyelesaikan survei mengenai kondisi perkawinan mereka serta tes laboratorium dan informasi mengenai kesehatan jantung mereka, termasuk stroke, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti menemukan bahwa perkawinan yang buruk menyebabkan lebih banyak dampak negatif pada jantung. Sementara, perkawinan  yang harmonis memberikan manfaat pada kesehatan jantung. Risikonya semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia. Kualitas perkawinan punya dampak yang lebih besar pada perempuan. Mungkin karena perempuan cenderung lebih banyak menyerap rasa tidak bahagia.

"Konseling perkawinan umumnya berfokus pada pasangan muda. Namun, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas perkawinan orang yang telah lanjut usia juga sangat penting diperhatikan, meskipun pasangan tersebut telah menikah 40 atau 50 tahun," kata Liu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER