Jakarta, CNN Indonesia -- AIDS menewaskan 39 juta jiwa. Sekitar 1,5 juta orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan HIV di tahun 2013.
Namun dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan, pengobatan untuk HIV semakin maju yang memungkinkan pencegahan dan pengobatan pada manusia. Berikut adalah penemuan-penemuan untuk mengobati dan mencegah HIV/ AIDS:
1. Menghilangkan virus HIV-1 dari sel manusia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penemuan menjanjikan penyembuhan HIV adalah konsep menyunting sel DNA untuk memotong gen pengkode reseptor HIV. Reseptor tersebut mereplikasi virus dalam sel baru manusia, lalu kembali menyuntikkan selnya yang dikenal sebagai mutasi CCR5Δ32 kepada pasien.
Teknik terapi gen itu dipelajari sejak tahun 2011 oleh Quest Research Clinic di San Francisco. Namun di bulan Juli, ilmuwan dari Temple University School of Medicine di Philadelphia sukses membuat alat baru untuk menyunting gen di tahap awal deferensiasi sel.
“Ini adalah salah satu pendekatan penyembuhan HIV yang paling masuk akal. Tantangannya adalah membuat sel yang sudah disunting mengambil alih sistim imun sebagai populasi utama,” kata penyunting dari NAM Aidsmap Gus Cairns.
2. Pil pre-exposure prophylaxis (PrEP) anti-HIVPada Oktober 2014, dunia bersemangat akan pre-exposure prophylaxis (PrEP), tablet anti-HIV yang dapat mengurangi risiko kontraksi HIV pada orang-orang yang belum memiliki HIV tapi berisiko mendapatkan virus tersebut.
Telah dikabarkan oleh media PrEP dapat mengurangi risiko hingga HIV 90 persen, tetapi itu tidak sepenuhnya benar. Hasil penelitian terbaru mengumumkan, hasil penelitian PROUD di Inggris dan penelitian IREGAY di Perancis menemukan pil tersebut memiliki efektivitas sekitar 80 persen.
Partner Study baru saja merilis hasil penelitian Maret lalu. Orang dengan HIV yang meminum pil PrEP menjadi non-infeksius. Kesempatan mereka untuk menularkan virus ini ke pasangan mereka melalui hubungan seksual melalui anal yang aman dan tidak aman hampir 0 persen.
3. Vaksin CMV untuk mencegah dan mengobati HIV/ AIDSSalah satu penemuan yang menjanjikan adalah vaksin Cytomegalovirus (CMV), sedang dikerjakan oleh Oregon Health & Science University. Rencananya suara hari nanti vaksin ini dapat mencegah dan menyembuhkan HIV.
Vaksin ini menggunakan gen HIV yang dikemas ke dalam sebuah vector (tempurung protein yang diperoleh dari bungkusan virus lain, dalam kasus ini adalah virus cytomegalovirus). Vaksin ini tidak hanya dapat mencegah penyebaran virus HIV, tapi juga dapat menstimulasi reaksi imun yang kuat sehingga dapat menekan replikasi virus dan sel lain yang terinfeksi.
Vaksin tersebut kini dites ke monyet-monyet yang terinfeksi dengan Simian Immunodeficiency Virus (SIV – versi HIV di monyet). Sekitar 60 persennya merespons terhadap vaksin tersebut. Hampir semua monyet tidak lagi mengalami gejala infeksinya.
Para ilmuwan juga menemukan satu contoh DNA SIV, virus HIV pada kera, yang terkubur dalam kelenjar getah bening monyet. Sel-sel tersebut laludisuntikkan kepada monyet yang sudah merespons baik vaksin itu. Hasilnya, mereka masih tidak terinfeksi sel baru itu.
4. Vaksin probiotik yang dapat diminum dan mengacuhkan HIVAkhirnya, para ilmuwan Tionghoa dan Perancis dari University of Chinese Medicine in Guangzho dan Paris-Descartes University melakukan uji coba vaksin probiotik yang dapat diminum untuk menekan secara cepat virus SIV pada monyet terinfeksi.
Vaksin ini tidak membuat tubuh menghancurkan virus, tetapi membuat tubuh mengacuhkan virus. HIV memiliki tujuan masuk ke sistim imun tubuh. Vaksin ini membuat virus HIV bereaksi terhadapnya dan mengaktivasi sel CD4. Namun, sel CD4 ini tidak dapat mengenali virus HIV. Virus dianggap sebagai benda asing dan tidak dapat menginfeksi.
Ada banyak pandangan skeptis terhadap teknik pencegahan infeksi HIV. Hal itu disebabkan oleh perbedaan cara virus HIV dan SIV memengaruhi tubuh manusia dan monyet. Harapan baru muncul dengan adanya 15 dari 29 monyet yang diuji coba yang terlindungi dari infeksi SIV.