Jakarta, CNN Indonesia -- Penderita diabetes dengan gula darah tinggi mempunyai skor yang buruk pada tes kekuatan otak nantinya. Berbeda dengan orang-orang dengan gula darah terkendali, menurut penelitian baru di Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan dari laman
Reuters pada Senin (1/12), orang-orang yang mengontrol tingkat gula darah atau glukosa mereka saat muda dapat melindungi kesehatan otak. Meski begitu topik tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut, menurut para peneliti seperi ditulis dalam Annals of Internal Medicine.
“Ini adalah peluang besar untuk pencegahan,” kata A. Richey Sharret. “Saya pikir orang lebih takut pada demensia dibandingkan takut pada usia tua.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui pula bahwa diabetes tipe 2, di mana tubuh tidak dapat mengendalikan jumlah gula dalam darah, menyebabkan peningkatan risiko demensia. Kurang diketahui tentang hubungan penurunan kognitif yang mendahului demensia, termasuk sifat pelupa dan impulsif.
Sharrett dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore mengatakan, penelitian memberikan data bahwa pengidap diabetes bisa menghindari penurunan kognitif dengan mengontrol kondisi kesehatan mereka.
Para tim peneliti mempelajari data dari 13.351 orang dewasa dalam komunitas di Amerika Serikat. Kesehatan otak mereka dievaluasi selama tiga kali kunjungan antara 1990 dan 2013. Rata-rata peserta berusia 57 tahun saat penelitian pertama. Sekitar seperempat dari mereka adalah orang-orang kulit hitam, dan sekitar 13 persen mengidap diabetes.
Orang-orang dengan diabetes mengalami penurunan kognitif lebih besar selama penelitian dibanding orang tanpa diabetes. Juga orang-orang pra-diabetes yang mengalami penurunan kognitif curam ketimbang mereka yang tanpa pradiabetes.
"Semakin dini dimulainya pencegahan, semakin besar pula manfaat yang mungkin diterima," kata Sharrett. Orang-orang tanpa diabetes tetapi dengan gula darah tinggi juga mengalami penurunan kognitif lebih besar selama masa penelitian. Berbeda dengan orang-orang yang lebih terkontrol gula darahnya.
“Anda mempunyai waktu selama 20 tahun,” kata Sharrett. “Anda bisa melakukan sesuatu untuk mencegah hal itu sekarang saat usia 50-an, tidak lebih lambat dari itu.” Jaga diri Anda di usia paruh baya karena kadar glukosa dapat dimodifikasi dengan diet, olahraga dan gaya hidup. Ingat bahwa hal tersebut dapat memengaruhi otak dan kognisi Anda saat tua.
(win/utw)