Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak masyarakat yang percaya bahwa makan kangkung bisa menyebabkan kantuk. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Ada fakta ilmiah yang bisa menjelaskannya.
Kangkung banyak tumbuh di daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tak heran bila banyak makanan tradisional yang berbahan dasar kangkung, seperti plecing kangkung, tumis kangkung balacan, kangkung saus tiram, dan lainnya. Kuliner berbahan kangkung juga sangat mudah dijumpai, dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah kelas atas.
Sebagai sayuran hijau, kangkung termasuk makanan sehat yang tinggi serat. Sayangnya, banyak mitos yang membuat orang takut makan kangkung, salah satunya kangkung yang menimbulkan rasa kantuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara medis, belum ada uji klinis yang menguji efek konsumsi kangkung terhadap rasa kantuk di manusia. Namun, kangkung secara tidak langsung mungkin bisa membuat Anda mengantuk.
Seperti dikutip dari buku
Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan karangan Nutrifood Research Center, kangkung mengandung mineral kalium dalam jumlah banyak (175 mg dalam satu cup kangkung), dan makanan tinggi kalium dapat mengurangi tekanan darah. Efek itulah yang dirasakan sebagai kantuk bagi sebagian orang.
Selain karena konsumsi kangkung, ada penelitian di bidang kronobiologi yang menemukan bahwa secara alami menusia akan merasa mengantuk di siang hari, terutama setelah jam satu siang.
Selain itu, makanan tinggi karbohidrat, apalagi yang memiliki indeks glikemik tinggi, pun bisa membuat Anda lebih mudah mengantuk. Jadi, kangkung tidak bisa sepenuhnya disalahkan sebagai penyebab timbulnya rasa kantuk setelah makan.
(mer)