Jakarta, CNN Indonesia -- Menenggak minuman keras oplosan atau asal campur dengan bahan berbahaya kini banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Entah dengan alasan apa pun, banyak orang memilih untuk meminum miras oplos yang tak jelas asal-usul dan mereknya.
Sudah ada banyak kasus orang yang meninggal setelah mendapat kenikmatan sesaat dari minuman tersebut. Sebenarnya kasus ini bukan kasus yang baru. Kasus orang yang meninggal karena miras oplosan ini sudah terjadi sejak tahun-tahun lalu.
Akhir Desember 2013, ada 14 dari 17 orang yang meninggal setelah berpesta miras oplosan. Tak lama kemudian, dari pesta serupa yang digelar di Mojokerto, Jawa Timur, ada 19 orang yang tewas. Fenomena ini terus berlanjut. Di bulan Januari 2014, hilangnya nyawa seseorang akibat miras oplosan terjadi di Malang. Pesta miras oplosan ini menewaskan 9 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini terus berlanjut sampai saat ini. Korbannya pun semakin banyak berjatuhan karena minuman abal tersebut.
1. Miras Oplosan di Sumedang Ratusan warga Desa Talun, Sumedang, Jawa Barat menjadi korban dari minuman keras oplosan. Bahkan 10 di antaranya meninggal dunia.
Mereka semua menjadi korban dari miras oplosan yang bernama Cherrybelle atau Ginseng Ginseng (GG). Miras oplosan ini diduga dioplos dari berbagai merek minuman keras, minuman suplemen dan obat nyamuk. Warung miras oplosan ini berkedok warung jamu, sehingga tak dicurigai warga.
2. Miras Oplosan di GarutSelain di Sumedang, kasus miras oplosan juga terjadi di Garut, Jawa Barat. Sudah ada 16 orang yang meninggal karena menenggak minuman ini.
Miras oplosan ini diduga merupakan campurna dari alkohol dengan obat nyamuk.
3. Miras di Pasar Rebo dan DepokWarga wilayah Jakarta Timur dan Depok tak luput jadi korban dari minuman keras (miras) oplosan.
Di kedua wilayah ini, ada 6 orang yang meregang nyawa akibat oplosan. Dari barang bukti yang ditemukan polisi, miras oplosan ini diduga merupakan campuran dari alkohol 96 persen dan jamu-jamuan sachet dan jamu ginseng.
Karena menelan korban jiwa, kedua toko berkedok toko jamu di wilayah tersebut dihancurkan massa.
(chs/mer)