Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk orang-orang muda, obesitas dapat menjadi masalah besar, tidak hanya untuk penampilan, ternyata orang muda dengan obesitas dapat memperpendek hidup mereka lebih dari delapan tahun dan menimbun banyak penyakit. Demikian para ilmuwan memperingatkan.
Dampak dari pola makan yang tidak terjaga dan juga jarangnya latihan ini diteliti oleh para pakar di McGill University, Kanada, yang memperhitungkan risiko kematian dari kondisi Tipe 2 diabetes dan jantung, yang dihubungkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas.
Mereka menemukan bahwa obesitas berpotensi untuk mengurangi delapan tahun dari umur normal dan menyebabkan orang dewasa hidup dengan kesehatan yang tidak baik selama 19 tahun sebelum kematiannya.
Ini berarti, pria yang sangat obesitas di umur 20-an akan mengalami kondisi kesehatan yang buruk di awal umur 50-an dan meninggal sekitar umur 71 tahun, dengan rata-rata mencapai umur 79 tahun.
“Polanya sangat jelas,” kata Paul Grover,
professor of medicine di McGill. “Semakin berat seorang individu dan semakin muda dirinya, semakin besar dampaknya terhadap kesehatan mereka. Pada tahun mendatang, akan meningkatkan risiko yang berhubungan dengan obesitas yang negatif dan mempengaruhi hidup mereka.”
“Kalkulasi ini seharunys dapat membuktikan kepada individu yang mengalami obesitas dan para pakar kesehatan untuk melihat skala masalah dan keuntungan substansial dari gaya hidup sehat terutama mengubah pola makan dan juga aktivitas fisik reguler.”
Sebanyak satu dari empat orang dewasa di Inggris dan satu dari lima anak di Inggris mengalami obesitas. Studi sebelumnya menyatakan, setengah dari populasi di Inggris akan mengalami obesitas pada 2050, sebuah bom waktu yang akan membuat negara harus membayar sekitar £50 miliar (Rp 964 triliun) per tahunnya.
Obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes, struk, dan tentunya memicu kanker. Para pakar kesehatan telah memperingatkan para pemuda untuk segera berhenti menimbun penyakit dengan terlalu banyak makan dan tidak berolahraga.
Para peneliti menggunakan informasi dari US National Health and Nutrition Examination Survey dari tahun 2003 sampai 2010 untuk membuat model komputer yang dapat mengestimasi risiko dari penyakit diabetes dan
cardiovascular di orang dewasa dengan berat yang berbeda.
Ilmuwan menganalisis kelebihan berat badan atau obesitas pada orang dewasa dari umur 20 dan 79 tahun berisiko memperpendek usia, dibandingkan bila mereka yang memiliki berat normal.
Mereka menemukan, individu yang kelebihan berat badan (25 sampai lebih dari 30 kg/m2) diestimasikan akan kehilangan lebih dari tiga tahun kehidupan, tergantung dari umur dan jenis kelaminnya.
Untuk individu penyandang obesitas (30 sampai lebih dari 35 kg/m2), sulit bertambah usia satu hingga enam tahun. Sementara mereka yang sangat obesitas (35 kg atau lebih/m2) diestimasikan usianya memendek lebih dari delapan tahun. Para orang muda antara 20 dan 39 tahun paling banyak terkena dampaknya.
Cara menghitung bobot yaitu dengan membagi berat di kilogram, tinggi dalam meter, dan membaginya dengan tinggi badan lagi. Kelebihan berat badan tidak hanya mengurangi ekspektasi hidup tetapi juga hidup sehat bertahun-tahun, yang didefinisikan sebagai dalam kondisi sehat tanpa ada penyakit yang membatasi waktu hidup seperti sakit jantung atau diabetes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(vga/vga)