Jakarta adalah kota yang multietnik dan multiidentitas. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia --
Sosiolog Imam Prasodjo mengatakan Jakarta seharusnya dibentuk menjadi kota Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, Jakarta dibentuk menjadi kota yang menampilkan berbagai etnik dan budaya yang ada di kota itu.
"Jakarta adalah kota yang multietnik dan multiidentitas. Kota ini harus memungkinkan semua orang berinteraksi dengan identitasnya masing-masing," kata Imam saat diwawancarai di Erasmus Huis, Jakarta, Selasa (9/12).
Menurutnya, identitas warga Jakarta yang berbeda-beda harus ditumbuhkan hingga menimbulkan kesatuan. Meski Jakarta identik dengan budaya Betawi, Imam mengatakan saat ini warga Jakarta sudah sangat beragam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Jakarta, bukan hanya ada orang Betawi. Ada orang asing dari berbagai negara serta pendatang dari berbagai etnik," katanya. Imam menyarankan agar setiap orang dengan identitas yang berbeda berkreasi sesuai dengan identitasnya.
"Misalnya, orang dari suku Jawa membangun gedung yang menyiratkan budaya Jawa, lalu orang Tionghoa juga berkreasi dengan sentuhan budaya yang dimilikinya," kata Imam menjelaskan.
Oleh karena itu, Imam mengatakan arsitek yang punya visi nilai lokal sangat diperlukan. Identitas kelokalan harus ditonjolkan melalui bangunan arsitektur itu. "Saya pikir pengembang properti sudah lama merusak identitas kita," katanya.
Imam mengatakan Bali merupakan kota yang patut dicontoh dalam hal ini. Hotel mewah sekalipun menunjukkan identitas budaya Bali dalam arsitekturnya. "Kalau Bali bisa, mengapa Jakarta tidak bisa? Namun memang, di Jakarta akan lebih sulit diterapkan karena lebih heterogen," tuturnya.