WISATA MANCANEGARA

10 Negara Tujuan Wisata Paling Beretika

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2014 08:20 WIB
Ada beberapa destinasi yang kurang bersahabat dengan lingkungan dan tidak menghormati hak asasi manusia. Berikut daftar negara yang paling beretika.
Ilustrasi berwisata (Getty Images/Oli Scarff)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan begitu banyak tujuan wisata yang mengembangkan fasilitas dan lingkungan nyaman untuk para wisatawan mancanegara, tak heran bila beberapa destinasi yang kurang bersahabat dengan lingkungan dan tidak menghormati hak asasi manusia, dihindari oleh pelancong.

Hal ini menjadi tantangan baru untuk negara-negara di seluruh dunia agar bisa meningkatkan etika demi  menambah kunjungan wisatawan ke negaranya.

Sebuah organisasi nirlaba, Ethical Traveler, baru-baru ini merilis daftar tahunan negara-negara yang mempromosikan hak asasi manusia, melestarikan lingkungan, dan mendukung kesejahteraan sosial, untuk meningkatkan industri wisatanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap tahun, organisasi yang berbasis di California ini selalu memilih 10 tujuan wisata yang beretika.

“Dengan mengunjungi negara-negara ini, kita dapat menggunakan pengaruh ekonomi kita untuk menghargai karya-karya yang baik dan mendukung praktik terbaik,” kata laporan Ethical Traveler, seperti dilansir CNN, Senin (15/12).

Dalam urutan abjad, berikut 10 negara tujuan wisata paling beretika untuk tahun 2015:

1. Cape Verde
2. Chili
3. Dominica
4. Lithuania
5. Mauritius
6. Palau
7. Samoa
8. Tonga
9. Uruguay
10. Vanuatu

Vanuatu, Samoa dan Tonga adalah pendatang baru untuk daftar negara tujuan wisata paling beretika tahun 2015. Tujuh dari 10 negara yang ada di daftar merupakan negara-negara pulau.

“Ini menunjukkan tren dalam lingkaran pemenang kami," kata laporan itu. "Perubahan iklim memengaruhi pulau secara dramatis, sehingga mereka cenderung sangat sadar akan pentingnya kebijakan lingkungan yang efektif."

Seperti pada tahun 2014, tidak ada negara berkembang di Asia yang masuk kualifikasi tahun ini. “Terlalu banyak pelanggaran hak asasi manusia, dan menunjukkan terlalu sedikit gerakan lingkungan menuju keberlanjutan," kata laporan itu.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER