Jakarta, CNN Indonesia -- Berbicara mengenai kekayaan wisata bahari, Indonesia pasti tidak diragukan lagi. Keindahan bawah lautnya sudah membahana ke seluruh dunia. Bahkan, Indonesia masuk ke dalam salah satu negara yang memiliki surga bawah laut.
Selama ini, alam bawah laut Indonesia yang dikenal publik hanya Raja Ampat, Bunaken, Wakatobi, Bali, Derawan atau bahkan Kepulauan Seribu. Tapi, saat ini, Indonesia punya alternatif lain wisata bahari, yaitu Taman Laut Alor di Nusa Tenggara Timur.
Untuk memperkenalkan keindahan alam bawah laut Alor pada publik, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan para fotografer
underwater meluncurkan sebuah buku bertajuk
Alor Underwater, yang berisi kumpulan foto yang menggambarkan keindahan alam serta budaya Kabupaten Alor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada potensi yang indah, yang luar biasa di Alor yang perlu dipromosikan," kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (15/12).
Dalam buku
Alor Underwater, ada 100 buah foto terbaik karya sembilan fotografer dari Indonesia dan mancanegara. Ada Muljadi Pinneng (Indonesia), William Tan (Singapura), Yuriko Chikuyama (Jepang), Dewi Wilaisono (Indonesia), Edly Tahier (Indonesia), Ferry Rusli (Indonesia), Gemala Hanafiah (Indonesia), Ria Qorina (Indonesia), dan Steven Ko (Taiwan).
Terlibatnya banyak fotografer dari beberapa negara ini ternyata menjadi tantangan tersendiri dalam membuat buku ini.
"Paling sulit mengumpulkan fotografer untuk datang ke satu tempat untuk mengerjakan ini," ujar salah satu fotogafer buku
Alor Underwater, Muljadi Pinneng.
Semua tentang Alor diungkapkan dalam buku ini. Mulai dari keindahan di permukaan lautnya sampai keindahan bawah laut, seperti koral yang berwarna-warni, ikan yang beragam dan juga berwarna-warni, serta biota laut lain yang tidak kalah indahnya.
Sayangnya, buku yang dibuat selama tujuh hari ini hanya dibagikan di kalangan terbatas. Hanya ada 200 eksemplar yang dibagikan menjadi suvenir untuk para tamu Gubernur NTT.
"Buku ini kita buat terbatas, tapi dari kalangan terbatas kami berharap ceritanya akan meluas," ucap Frans.
Ke depannya, Pemerintah Provinsi NTT akan membuat kelanjutan buku ini secara berseri. Hal ini dilakukan untuk mempromosikan keindahan bawah laut provinsi yang memiliki 1.192 pulau itu.
"Potensi wisata bahari sangat menjanjikan karena lautnya yang luas," tambah Frans.
(mer/mer)