PROFIL CHEF

Petty Elliott Puaskan Bule dengan Masakan Indonesia

Karina Armandani | CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 12:02 WIB
Dari hobi Petty Elliott menjadi seorang penulis dan koki. Yang paling membuatnya senang, bisa memuaskan teman-teman bulenya dengan masakan Indonesia.
Petty Elliott, seorang penulis dan chef asal Indonesia (CNN Indonesia/Karina Armandani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berangkat dari kenangan masa kecil, Petty Elliott mengembangkan ketertarikannya pada dunia kuliner. Hobi tersebut lantas menjadikannya seorang penulis dan juga seorang koki. Yang paling membuatnya senang, bisa memuaskan teman-teman bulenya dengan masakan Indonesia.

"Saya senang saja masak dan menghibur para tetangga dan teman-teman baru saya dengan masakan Indonesia," kata Petty kepada CNN Indonesia, saat ditemui di kediamannya di daerah Ragunan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Memang, keinginan Petty untuk memasak bermula saat ia tinggal di Inggris. Saat itu, ia banyak bertemu tetangga dan teman-teman baru yang semuanya orang asing. Untuk menunjukkan keramahan Indonesia, ia pun menyajikan beragam masakan khas Tanah Air. Meski begitu, mencari bahan makanan Indonesia di Inggris bukanlah perkara mudah. Petty harus rela menjelajahi berbagai toko yang menjual bahan makanan Asia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi orang asing di sana, masakan Asia identik dengan makanan Thailand. Tapi setelah ia mulai mengenalkan masakan khas Indonesia, pujian pun mulai banyak diterimanya.

"Banyaknya dari Thailand. Tapi setelah saya masak masakan Indonesia, teman-teman dan tetangga saya mengatakan ini sangat menarik, bahwa masakan Indonesia berbeda," ujar Petty mengenang.

Dari situlah ia mulai melihat potensi masakan Indonesia. Menurutnya, masakan Indonesia tidak seperti masakan Thailand, Vietnam, atau masakan Tiongkok. “Menurut orang sana, ini unik. Dari situ saya mulai menerima pesanan untuk dibuatkan macam-macam,” katanya melanjutkan.

Tidak sekadar menerima pesanan, Petty juga mulai membuka kelas masak yang dapat mengakomodir grup kecil dengan kebanyakan anggota adalah perempuan.

Ibu dua anak laki-laki ini juga sempat mendaftarkan diri ke BBC Masterchef di Inggris. "Saya masuk dan mendapat nomor empat di daerah tersebut, tapi tidak masuk ke TV nasional. Dari situ saya berpikir bahwa ada potensi untuk masakan Indonesia dipromosikan di Eropa, di Inggris terutama."

Dengan berbekal potensi masakan Indonesia di tingkat internasional, pada tahun 2002 Petty kembali ke Tanah Air dan ditawarkan menjadi penulis makanan. "Tentunya itu hal yang baru untuk saya, karena latar belakang saya di advertising. Saat itu prioritas saya adalah keluarga dan anak-anak saya, dan saya berhenti bekerja. Melihat tawaran ini saya merasa ini menarik," kata Petty mengungkapkan.

Petty kemudian serius menjadi penulis makanan. Ia juga tetap menjalankan kelas-kelas masaknya di Jakarta. Dengan waktu lebih dari 10 tahun, kegiatan menulis dan mengajar Petty pun mulai berkembang pesat.

"Meskipun prioritas saya adalah keluarga, tapi mereka juga semakin besar dan saya punya lebih banyak waktu dan akhirnya bisa mempublikasikan buku saya," katanya.

Bukunya yang berjudul Papaya Flower baru-baru ini juga dibawa ke Frankfurt Book Fair yang berlangsung 8 sampai 11 Oktober lalu. Di sana, buku berisi tentang masakan Manado itu laris terjual. Kini Petty pun sedang mengerjakan buku makanan terbarunya.

(Baca juga: Ajak Makanan Indonesia ke Jerman Lewat Buku)

Awal mula tertarik dunia masak

Ketertarikan Petty kepada dunia masak sudah ada sejak kecil. Lahir di Manado dan tumbuh di sana sampai berumur 12 tahun, ia sering ikut dengan sang nenek ke pasar atau membantu di dapur.

"Hanya saya di antara cucu-cucu dari nenek saya yang ingin membantunya di dapur dan ikut ke pasar," cerita Petty. Namun saat pindah ke Jakarta, ia merasa tidak tertarik dengan dunia kuliner. Namun, memori memasak bersama nenek selalu terkenang olehnya.

Saat bertemu dengan suami, sekejap ketidaktertarikannya berubah. "Saat suami masak untuk saya, saya berpikir saya juga bisa memasak. Jadi awalnya saya hanya memasak untuk keluarga," kata Petty.

Pada awalnya Petty hanya ingin memberikan keluarganya makanan yang terbaik, makanan rumahan. Bahkan makanan untuk anak-anaknya saat masih bayi pun ia tidak pernah membeli. Petty selalu mengolahnya sendiri. Sampai suatu saat ia melihat Jamie Oliver yang saat itu baru saja memulai bukunya, ia pun berpikir bisa melakukan hal yang sama dengan masakan Indonesia.

Dari situ ia tahu buku apa yang pertama kali akan ia tulis, yaitu masakan Manado yang melekat pada ingatan masa kecilnya.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER