Jakarta, CNN Indonesia -- Jika dipikir secara logika, memang tidak mungkin seorang ibu melupakan anaknya. Tapi, inilah hal-hal yang benar-benar terjadi pada DY Suharya. Sang bunda melupakannya karena penyakit Alzheimer yang dideritanya.
Semua kisah tentang DY Suharya, atau yang akrab di sapa Diway, tentang kisah ia merasa dilupakan oleh ibunya, merasa terganggu dengan kondisi ibunya, hingga ia berubah sikap mau merawat ibunya, semua tertuang dalam novel bertajuk
Ketika Ibu Melupakanku."Saya pikir ibu saya adalah orang yang paling menyebalkan di dunia saat itu, karena sering ngajak berantem," tutur Diway, saat ditemui dalam acara Peluncuran Buku ‘Ketika Ibu Melupakanku’ di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan alasan itulah Diway pergi ke luar negeri selama 15 tahun untuk menghindari ibunya. Sampai pada tahun 2009 ibunya divonis terkena Demensia Alzheimer. Akhirnya, ia pun memutuskan pulang ke Tanah Air untuk sang ibu.
Semua kisah tentang perjalanan Diway dan ibunya dalam menghadapi Alzheimer diceritakan dalam buku setebal 196 halaman itu.
Diway tidak sendiri dalam merangkum kisahnya. Ia menggandeng Dian Purnomo untuk merangkum kisah hidupnya dalam sebuah novel. Dalam proses penulisannya, Dian mengaku sampai tidak ke pergi ke mana-mana selama dua minggu untuk menulis novel tersebut.
Bahkan untuk berkomunikasi dengan Diway, ia hanya menggunakan email. "Saya harus menulis sesuatu yang kayak gini, itu dalem banget," ujar Dian.
Dalam buku ini, Diway dan Dian juga menyelipkan beberapa kisah perawat Alzheimer lainnya, atau biasa yang disebut care giver, untuk lebih menggambarkan perjuangan mereka dalam merawat penyandang Alzheimer yang penuh pengorbanan.
Selain itu, ada juga informasi-informasi tentang deskripsi gejala awal dan juga tempat rujukan perawatan untuk penyandang Alzheimer. Buku ini pun diharapkan bisa menginspirasi para
care giver dalam merawat penderita Alzheimer.
"Saya ingin menggaungkan ini untuk deteksi dini. Semakin cepet kita tahu orang berperilaku aneh semakin cepat penanganannanya, semakin baik," kata perempuan berumur 40 tahun itu.
Tidak hanya mencoba memberi inspirasi pada sesama
care giver, Diway juga mempersembahkan buku ini sebagai kado untuk ibunya di hari ibu ini. "Saya merasa beruntung masih dikasih kesempatan di hari ibu memberi persembahan ini," tukasnya.
"Ini kado terindah yang bisa saya kasih ke ibu hari ini," tambah Diway.
(mer/mer)