PESAWAT HILANG

Reaksi Tubuh yang Biasa Terjadi saat Trauma Pasca Insiden

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Minggu, 28 Des 2014 13:23 WIB
Insiden akan membuat tubuh gemetar, jantung berdegup lebih kencang, dan napas tidak teratur.
Ilustrasi (Alliance/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berita hilangnya pesawat Airasia pagi ini mengejutkan banyak pihak. Insiden buruk seperti ini atau bencana alam, kriminalitas akan menimbulkan reaksi secara mental. Itu biasa disebut trauma psikologis.

Jika keluarga penumpang atau mereka yang mengalami trauma merasa tubuh gemetar atau pikiran kosong, itu normal. Itu bisa disebut reaksi tubuh karena kaget. Dalam beberapa waktu, tubuh akan kembali normal.

Beberapa kasus butuh penanganan ahli, beberapa bisa dikendalikan sendiri. Mengutip situs Help Guide, berikut beberapa reaksi tubuh yang biasa terjadi setelah sebuah insiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Secara fisik
Insiden akan membuat tubuh gemetar, jantung berdegup lebih kencang, dan napas tidak teratur. Anda juga akan merasakan seluruh isi perut naik ke tenggorokan dan mual. Terkadang Anda bahkan bisa muntah. Kepala Anda juga akan terasa pusing, lalu segala macam pikiran berkelebatan.

Anda mungkin akan mengingat peristiwa-peristiwa tepat sebelum terjadi insiden. Itu sebabnya Anda akan merasa sedikit terasing dari lingkungan sekitar. Bahkan Anda juga sulit diajak berbicara dan fokus. Selain itu, Anda juga berkeringat dingin karena merasa ketakutan.

2. Secara emosi

Syok
Anda akan tidak percaya atas apa yang baru saja terjadi. Anda sulit menerima kenyataan. Bahkan di tahap tertentu, kesulitan menerima kenyataan itu membuat Anda mengeblok pikiran atas hal-hal buruk yang baru terjadi. Jika kasusnya parah, itu bisa membuat Anda lupa. Otak Anda tidak ingin mengingat karena kejadiannya terlalu buruk.

Ketakutan
Anda akan merasa ketakutan karena baru saja melalui hal yang buruk. Alam bawah sadar Anda juga takut akan mengalaminya lagi, sehingga mengirim sinyal cemas. Anda juga takut kehilangan sesuatu, termasuk nyawa sendiri atau orang lain, tentu saja orang yang Anda cintai.

Sedih
Perasaan sedih yang mendalam juga bisa Anda alami setelah kejadian mengerikan. Maka wajar jika Anda menangis untuk mengekspresikannya. Apalagi jika kejadian itu menimbulkan banyak korban jiwa, dan salah satunya Anda kenal atau orang dekat Anda.

Bersalah
Di sisi lain, Anda juga bisa merasa bersalah. Perasaan umum itu terjadi saat Anda selamat, sementara orang yang Anda cintai tidak. Rasa bersalah yang mendalam bisa berbahaya. Anda akan sangat menbenci hidup, bahkan tak jarang yang mencoba bunuh diri. Jika mengarah ke sana, sebaiknya serahkan pada bantuan profesional.

Marah
Bukan hanya sedih dan bersalah, trauma usai insiden juga bisa menimbulkan rasa marah. Biasanya Anda akan menyalahkan Tuhan, atau siapa pun yang bertanggung jawab atas insiden itu. Namun marah adalah reaksi yang jarang, biasanya muncul belakangan setelah sedih karena kehilangan dan bersalah. Kemarahan juga bisa berbahaya, karena jika tidak diatasi bisa menimbulkan pembalasan dendam.


(rsa/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER