Jakarta, CNN Indonesia -- Jika Anda pemilih makanan, ada saja makanan tertentu yang Anda hindari. Entah itu kacang polong, tahu, seledri, atau bawang. Bisa jadi karena Anda tidak suka rasanya, atau ada alasan lain. Namun, ada alasan lain untuk menghindari makanan, yakni jika dia dapat menyebabkan kanker, atau gangguan kesehatan tubuh lainnya.
Permasalahannya adalah, sulit untuk mencegah mereka hadir di rak-rak makanan toko. Siapa yang tahu apa yang ada di dalam produksi sebuah makanan, atau apa yang ada di balik layar pembuatan makanan.
Dilansir dari laman
Women's Health, beberapa orang 'dalam' industri makanan telah disurvei. Mereka para pakar yang paham akan bisnis makanan. Setiap hari mereka kerja berdedikasi mengusir pestisida, organisme hasil rekayasa genetika. Mereka paham kekejaman yang dilakukan terhadap hewan dan makanan tak sehat dari pasokan makanan toko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisi gelap apa yang mereka ketahui dari bisnis makanan? Perhatikan bahan makanan berikut ini, agar lain waktu Anda bisa menghindarinya di swalayan.
Ahli: Philip Landrigan, MD, profesor pediatri di Mount Sinai School of Medicine
Permasalahan: Peringatan pertama untuk perempuan hamil atau yang ingin hamil adalah menghindari merkuri pada ikan, kata Landrigan. Ikan todak memiliki kandungan logam beracun sangat tinggi. Racun yang dapat merusak perkembangan anak-anak, bahkan memicu serangan jantung pada orang dewasa.
Selain masalah nyata pada kesehatan, ikan todak sering ditangkap secara berlebihan. Beberapa peralatan yang dipakai menangkap ikan todak kerap membunuh biota laut lain, seperti kura-kura, burung laut, dan hiu.
Solusi: Cara lain meningkatkan kesehatan otak dengan omega 3, yakni mencari ikan yang rendah kontaminan dengan populasi stabil. Misalnya, salmon liar Alaska, ikan mackerel dari Altantik, atau tuna di Laut Pasifik Albacore.
Coba cari petualangan cita rasa lain dengan mencoba ikan gabus. Spesies invasif ini hidup di darat dan di air. Ikan gabus muncul di menu-menu restoran. Rasa dan teksturnya identik dengan ikan todak.
Ahli: Robert Kenner, direktur Food Inc dan pendiri FixFood.org
Permasalahan: Saat pengambilan gambar untuk film Food Inc., Kenner berkata, dia ingin membuat film petani stroberi yang memakai pestisida untuk lahan mereka.
“Para pekerja memakai jas agar terlindungi dari puluhan pestisida berbahaya yang disemprotkan pada stoberi,” katanya.
Setelah melihat itu, Kenner berpikir, jika begitu cara stoberi tumbuh, dia tak ingin memakan Stoberi lagi. “Saya belum bisa memakan stroberi non organik setelah itu.
Solusinya: Pilihlah buah organik. Badan Environmental Group yang memeriksa data residu pestisida dari Departemen Pertanian AS menemukan 13 residu pestisida yang berbeda pada stroberi yang ditumbuhkan memakai bahan kimia.
Ahli: Isaac Eliaz, MD, pakar kesehatan integratif dan pendiri Amitabha Medical Clinic and Healing Center in Sebastopol, California.
Permasalahan: Eliaz menjauhi soda diet, juga makanan seperti permen bebas gula, permen karet dengan pemanis buatan seperti sucralose, aspartam, acesulfame potassium, dan neotame.
“Banyak kontroversi keamanan pada pemanis tersebut,” kata Eliaz.
Penelitian independen menunjukkan, saat bermetabolisme di dalam tubuh pemanis dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti berat badan, penyakit saraf, nyeri sendi, masalah pencernaan, sakit kepala, depresi, penyakit radang usus, racun kimia, dan kanker.
Solusi: Jika berhasrat pada soda, tapi ingin menghindari pemanis buatan, pewarna makanan palsu, dan pengawet yang ditemukan pada merek populer ada cara lain. Cobalah sebotol soda green tea Steaz. Soda fermentasi berkalori nol yang populer di Eropa.
Ahli: Frederick vom Saal, Ph.D., profesor ilmu biologi di University of Missouri
Permasalahan: Lapisan resin pada kaleng mengandung bisphenol A (BPA), yakni estrogen sintetis yang menyebabkan berbagai penyakit. Mulai dari masalah reproduksi, jantung, diabetes, dan obesitas. Penelitian menemukan bahwa BPA yang melebihi jumlah di dalam tubuh dapat menekan produksi sperma atau menyebabkan kerusakan kromosom pada telur hewan.
“Anda bisa mendapatkan 50 mikrogram BPA per liter dari tomat kalengan. Itu adalah jumlah yang memberikan dampak buruk pada seseorang, terutama kaum muda,” kata vom Saal.
Solusinya: Pilih tomat dalam kaca botol, yang tidak memakai lapisan resin.
Ahli: Maria Rodale, CEO Rodale Inc dan penulis Manifesto Organik
Permasalahan: Ironisnya, pemanis buatan yang memiliki nol kalori sama buruknya dengan mengonsumsi secara rutin gula berkalori tinggi. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Texas menemukan, tikus yang diberikan pemanis aspartam buatan memiliki kadar gula darah lebih tinggi, daripada tikus yang bebas aspartam.
Selain buruk bagi kesehatan, para ilmuwan pun melihat pemanis buatan pada air limbah terolah berisiko bagi ikan dan kehidupan laut lain.
Ditambah, Rodale mengatakan, “Mereka tidak alami, nonorganik, rasanya mengerikan, dan menyebabkan segala macam konsekuensi buruk kesehatan.”
Solusi: Gula putih halus sudah tak sehat lagi. Anda bisa menukar dengan sejumlah kecil pemanis nutrisi, seperti madu, sirup gula molasses, dan sirup maple. Pengganti gula tersebut memiliki tingkat vitamin dan mineral yang tinggi.
Ahli: Drew Ramsey, MD, profesor klinis asisten psikiatri di Columbia University College of Physicians and Surgeons, dan penulis The Happiness Diet.
Permasalahan: Jenis cokelat yang tepat tidak hanya hanya memberikan rasa manis yang lezat tapi juga makanan super yang meningkatkan kinerja otak. Masalahnya adalah, profil kesehatan cokelat putih hampir tidak ada.
“Data yang menyebutkan manfaat kesehatan sangat menakjubkan,” kata Ramsey. “Sebagian besar karena fitonutrien yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak, melindungi pembuluh darah, meningkatkan suasana hati dan fokus. Namun pada cokelat putih, semua kebaikan tersebut hilang.”
Solusinya: Carilah versi organik cokelat hitam.
Ahli: William Davis, MD, ahli jantung dan penulis Wheat Belly total Health
Permasalahan: Gandum di era modern tidak seperti gandum yang dikonsumsi oleh ibu atau nenek kita. Sekarang, gandum hampir menyerupai bentuk aslinya berkat manipulasi genetik luas pada 1960-an dan '70-an demi meningkatkan hasil produksi.
“Anda tidak bisa mengubah karakteristik dasar tanaman tanpa mengubah genetika dan biokimianya, dan dampaknya ada pada manusia yang mengonsumsi,” ujar Davis.
Dalam bukunya, Davis mengungkap bahwa gandum di era modern memicu berbagai masalah kesehatan. Mulai dari penyakit pencernaan seperti celiac, inflamasi usus, refluks asam, obesitas, asma, dan penyakit kulit.
“Jika ada makanan dengan manfaat mewah luar biasa dan tak terduga tapi harus dihindari, itu adalah roti,” kata Davis.
“Yang saya maksudkan bukan roti putih, tapi semua roti. Roti putih, whole wheat, whole grain, organik, Perancis, Italia, segar, roti berumur satu hari, dan semua jenis roti.”
Solusi: Cobalah untuk menghindari roti dari menu makanan Anda untuk beberapa minggu. Perhatikan apakah ada perbaikan kesehatan. Jika Anda lebih memilih biji-bijian cobalah quinoa, sorgum, millet, dan padi liar dengan jumlah kecil, kurang dari setengah gelas sebab mereka juga bisa memicu gula darah tinggi.
Ahli: Michael Pollan, penulis sejumlah buku dan artikel tentang sistem pangan termasuk The Omnivore’s Dilemma, In Defense of Food and Food Rules.
Permasalahan: Sapi dipompa dengan hormon pertumbuhan, dan diberi makan jagung yang sebagian besar terdiri dari rekayasa genetika. Itu adalah dua alasan manusia untuk menghindari hamburger produk industri. Daging sapi dengan pakan rumput adalah alternatif sehat untuk burger.
Burger bukan lah satu-satunya, kata Pollan. Jika steak atau daging panggang biasanya berasal dari satu hewan, pengolah daging giling menggabungkan daging sapi dari ratusan hewan. “Hal tersebut meningkatkan risiko kontaminasi,” katanya.
Ilmuwan US Departement of Agriculture (USDA) menemukan bakteri berbahaya penyebab penyakit di lebih dari 50 persen sample daging sapi yang mereka uji.
Solusi: “Saya suka hamburger, tapi cuma memakannya jika sapi-sapi diberi pakan rumput dan digiling oleh tukang daging,” kata Pollan.