INFO KESEHATAN

Ingin Tidur Terus Saat Musim Hujan? Simak Fakta Ilmiahnya

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jan 2015 12:50 WIB
Udara yang dingin biasanya membuat orang malas beraktivitas. Mendekap bantal guling di bawah selimut rasanya sulit ditinggalkan ketika hari mulai hujan.
Ilustrasi (Getty Images/Martin Crespo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Udara yang dingin biasanya membuat orang malas beraktivitas. Mendekap bantal guling di bawah selimut rasanya sulit ditinggalkan ketika hari mulai hujan.

Anda pasti pernah merasakan sulitnya beranjak dari tempat tidur ketika hujan mulai mengguyur sejak pagi tiba. Banyak orang menganggap hal ini sebagai sebuah tanda bahwa jika tetap terbangun ketika hari hujan merupakan sebuah upaya yang melawan kehendak alam. Mereka pun berasumsi bahwa manusia membutuhkan banyak tidur selama musim dingin. Tapi apakah hal itu benar?

Sebenarnya, Anda tidak membutuhkan waktu tidur lebih banyak ketika musim dingin datang. Tapi, secara tidak sadar, Anda menginginkan untuk tidur lebih lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disebabkan siklus tidur dan bangun manusia disebabkan oleh cahaya. Cahaya menahan produksi melatonin yang dilakukan oleh kelenjar pineal dalam otak. Ketika cahaya matahari perlahan menghilang, tertutup awan, kelenjar pineal memproduksi lebih banyak melatonin sehingga memyebabkan kita merasakan kantuk.

Di pagi hari, kelenjar pineal menginstruksikan untuk berhenti memproduksi hormon tersebut, sehingga Anda bisa terbangun di pagi hari.

Rasa kantuk berlebih yang Anda rasakan ketika musim hujan tiba pun disebabkan kurangnya sinar matahari yang Anda dapatkan sehingga produksi melatonin berlebih. Anda terbangun di pagi hari sebelum kelenjar pineal berhenti memproduksi melatonin, meskipun di luar tetap gelap karena awan hitam menghalangi sinar mentari pagi. Dan membutuhkan waktu yang lama untuk membuat proses dimulai lagi sebelum Anda pergi tidur. Hal ini menyebabkan rasa lesu dan malas di pagi dan malam hari.

Hal lainnya yang dapat membuat kita merasakan kantuk yang berlebih karena musim dingin menyediakan kondisi yang tepat untuk Anda tidur. Di luar gelap, dan di dalam rumah dingin, adalah sebuah ramuan yang sempurna untuk tetap meringkuk di tempat tidur.

Walaupun faktanya banyak orang bangun tidur terlambat saat musim hujan, tapi tetap saja tidak ada kebutuhan biologis yang mendasari manusia untuk mendapatkan waktu tidur tambahan saat musim hujan. Tidak ada pengaruh musim terhadap jam tidur manusia.

Meski jam tubuh Anda dipicu oleh cahaya, kebutuhan tidur Anda tidak begitu saja menyesuaikan dengan hal tersebut.

Negara Skandinavia yang mengalami siang selama beberapa jam saat musim dingin, tidak lantas membuat penduduknya membutuhkan waktu 18-20 jam untuk tidur di malam hari. Sebaliknya, ketika musim panas, Skandinavia memiliki waktu siang yang lebih panjang. Hal itu pun tidak membuat penduduknya hanya tertidur dua atau tiga jam saja.

Ketidakseimbangan terang dan gelap adalah penyebab utama berkembangnya seasonal affective disorder (SAD), dengan ciri merasa kelelahan, depresi, dan bertambahnya berat badan ketika musim dingin datang. Untuk mengatasi SAD pun digunakan terapi cahaya untuk mengatur ulang irama sirkadian tubuh.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER